Gagas Program CAP, Pemprov DKI Dorong Warga Gali Potensi Wilayah
Ajang Festival Kolaborasi Jakarta (FKJ) 2021 yang mengusung tema Rise of Resilient and Liveable City jadi cara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya memajukan Ibu Kota dan warganya.
Salah satu pendekatan yang dipilih Pemprov DKI Jakarta adalah dengan menggagas Community Action Plan (CAP). Dalam program ini, Pemprov DKI mendorong agar masyarakat setempat mengambil peran penting dalam menggali potensi wilayah masing-masing, khususnya di kawasan kumuh.
“Bersama dengan masyarakat serta para ahli, kami mengidentifikasi masalah kemudian kami menggali potensi kawasan kumuh tersebut,” kata Kepala Bidang Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Kabid DPRKP) DKI Jakarta, Retno Sulistyaningrum.
Lebih lanjut, Retno mengatakan bahwa kelompok masyarakat yang terlibat akan punya peran aktif, masyarakat dipastikan memiliki bagian dalam menata kawasan.
“Kami disini juga berharap peran aktif Pokmas tersebut, jadi tidak hanya pemerintah yang aktif di sana, kami juga melibatkan masyarakat mereka diberikan kesempatan untuk menata kawasan tersebut,” ujar Retno.
Tak hanya itu, Retno menjelaskan bahwa masyarakat juga dilibatkan dalam proses pembangunan daerah, dari hal ini diharapkan semua kebutuhan masyarakat bisa diakomodasi.
“Alhamdulillah kita bisa lihat sampai saat ini, kami berkolaborasi dengan masyarakat warga setempat, untuk menyusun perencanaan sampai pelaksanaan pembangunan, inilah yang disebut kolaborasi,” pungkasnya.
Di sisi lain, pakar sosiolog perkotaan Rita Padawangi juga menyampaikan sudut pandangnya atas kemajuan Jakarta. Menurut Rita, memang sudah saatnya keberagaman masyarakat menjadi faktor dalam menentukan kebijakan.
“Menurut saya ini sudah waktunya kita lebih mengenali masyarakat kita yang lebih beragam, Indonesia sangat beragam, beragam tentu saja soal etnis, soal agama kita beragam, tapi juga secara ekonomi, secara sosial, secara budaya kita pun beragam dan kita harus mengenali kebergaman itu sebelum kita memutuskan untuk melakukan sesuatu di kota-kota kita yang sangat beragam ini,” tutur Rita.
(osc)
