Gelombang Tinggi Terpa Raja Ampat, 15 Rumah Terdampak 3 Rusak Berat



Jakarta, Indonesia —

Sebanyak 15 rumah warga Pulau Mutus, Distrik Waigeo Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, terdampak gelombang tinggi sekitar 2 meter pada Minggu (5/12). Sebanyak tiga rumah di antaranya dilaporkan rusak berat.

“Sekitar 15 rumah hanya yang rusak parah itu ada tiga rumah,” ungkap warga Mutus, Ferdinand Dimara, melalui pesan singkat, Minggu (5/12) malam.

Menurut dia, air pasang serta gelombang tinggi mulai terjadi pada Sabtu (4/12) sekitar pukul 16.00 WIT hingga Minggu malam ini.

“[Tinggi gelombang] 2 meter,” ucapnya.

“Tapi ini air masuk di rumah warga, hampir 20 rumah warga dimasukin air laut,” lanjutnya.

Para penghuni tiga rumah yang mengalami rusak berat, lanjut dia, dikatakan sudah mengungsi ke rumah keluarga dan kerabat yang aman.

“Sedangkan warga yang rumahnya tergenang air laut akibat tingginya air pasang serta gelombang, sebagian masih bertahan sambil siaga,” ujar dia.

“Jadi sementara masyarakat lagi waspada siaga,” imbuh Ferdinand, yang juga merupakan pemandu wisata di Raja Ampat ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dikutip dari situs resminya, telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai daerah mulai 6 Desember pukul 07.00 WIB hingga 7 Desember pukul 07.00 WIB.

BMKG mengungkap potensi gelombang ketinggian 1,5 meter sampai 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka hingga Perairan Fakfak-Kaimana dan Teluk Cendrawasih.

Selain itu, gelombang ketinggian 2,5 meter sampai 4 meter berpotensi terjadi di Perairan Enggano (Bengkulu), Perairan Utara Papua Barat hingga Papua, Samudera Pasifik Utara Papua Barat hingga Papua.

Hal ini terkait pola dan kecepatan angin. Untuk wilayah Indonesia bagian utara, angin dominan bergerak dari Barat – Utara dengan kecepatan angin berkisar 8-25 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot.

BMKG menyebut kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Selat Makassar bagian selatan, dan Perairan selatan Ambon.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tulis BMKG.

(arh/fea)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *