Gereja Katedral Puji Masjid Istiqlal Sediakan Lahan Parkir Buat Jemaat



Jakarta, Indonesia —

Pengurus Gereja Katedral Jakarta Pusat mengapresiasi Masjid Istiqlal yang telah mendukung perayaan Natal yang dihadiri umat Katolik.

Humas Gereja Katedral dan Keuskupan Agung Jakarta, Susyana Suwadie mengatakan salah satu wujud dukungan Mqsjid Istiqlal adalah dengan menyediakan lahan parkir bagi jemaat gereja.

“Kami atas nama seluruh pengurus Gereja Katedral mengucapkan banyak terimakasih karena betapa besar dukungan yang diberikan (Istiqlal) bagi saudara kita sesama,” kata Susyana saat ditemui Indonesia.com di halaman Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (24/12) malam.

Susyana mengatakan setiap perayaan hari besar umat Katolik, seperti Paskah dan Natal, Gereja Katedral selalu mendapat bantuan dari masyarakat sekitar. Salah satunya adalah Istiqlal yang sudah membantu Katedral selama puluhan tahun.

Karena renovasi Masjid Istiqlal sudah selesai, pada perayaan Natal kali ini Umat Nasrani kembali bisa menggunakan lahan parkir di masjid itu.

“Mulai paskah, natal setiap tahunnya kami mendapatkan bantuan dari sekitar. Termasuk dari Masjid Istiqlal yang setia sudah puluhan tahun,” kata Susyana.

Selain pada Istiqlal, Gereja Katedral dan Keuskupan Agung Jakarta juga menyampaikan terimakasih pada aparat TNI-Polri yang telah membantu pengamanan perayaan Natal.

Dengan penjagaan tersebut, kata, Susyana, umat Nasrani bisa melaksanakan ibadah dengan tenang.

“Rangkaian ibadah juga dapat berlangsung dengan khidmat dan lancar berkat juga adanya bantuan dari aparat,” ujarnya.

Sebagai informasi, Uskup Agung Katedral Jakarta, Romo Ignatius Suharyo yang juga menjadi Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), mengatakan perayaan ibadah Natal tahun ini digelar secara hybrid.

Jemaat Katolik bisa mengikuti perayaan ibadah Natal secara virtual maupun secara langsung di gereja.

Suharyo mengatakan pihaknya menetapkan pembatasan dan prokes ketat terhadap jemaat yang mengikuti ibadah misa di gereja. Biasanya, kata Suharyo, gereja di bawah naungan KWI membatasi kapasitas gereja 40 persen.

“Pemerintah mengizinkan 50 persen tapi biasanya gereja-gereja mengambil lebih sedikit 40 persen,” ujar Suharyo dalam konferensi pers Perayaan Natal 2021 di Gereja Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (24/12).

(iam/DAL)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *