GoTo Catat Penyalahgunaan OTP Turun Drastis di 2021



Jakarta, Indonesia —

GoTo mengklaim kasus penyalahgunaan kode OTP (One Time-Password) telah berkurang sebanyak 92 persen pada 2021.

Hal itu diungkapkan Ardhanti Nurwidya Vice President of Public Policy and Goverment Relation GoTo Group dalam webinar ‘Menggagas Tanggung Jawab Platform Digital, Tawaran Awal’ yang digelar Lembaga Studi & Advokasi Masyarakat (ELSAM), Senin (29/11).

Ardhanti mengungkapkan GoTo terus memberikan edukasi secara berkelanjutan terhadap seluruh target ekosistem yang ada melalui kampanye berulang yang membahas permasalahan yang kerap terjadi.

“Pendekatan kami berbeda untuk memberitahukan seluruh target ekosistem di kami. [Penyalahgunaan kode OTP] Ini isu besar, tapi dengan edukasi itu dalam setahun sudah sangat berkurang sampai 92 persen untuk kasus OTP,” kata Ardhanti.

Kasus penyalahgunaan kode OTP ini diakui pernah menjadi masalah besar di GoTo maupun di Gojek dan Gopay pada 2019 sampai 2020. Perusahaan disebut Ardhanti terus melakukan edukasi sehingga tepat di akhir tahun hal itu dikatakan sudah teratasi.

“Harapan kami seluruh paltform digital, bukan cuma kami bisa mengikuti dan kasus penyalahgunaan OTP itu hilang dari industri ini,” ujarnya.

GoTo, lanjut Ardhanti, menyebut terus berusaha untuk menjaga konten positif dalam platform digital yang dijalani, pun menjalankan kewajiban sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat.

Sesuai dengan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), GoTo disebut membuat kebijakan internal terkait content take down policy terkait perlindungan kepada para konsumen. Tentunya hal itu dilakukan dengan melihat konteks yang menjadi permasalahan.

“Untuk menjaga konten positif di dalam platform dan menjalankan kewajiban Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2000, GoTo menginisiasi content take down policy yang beraku bagi seluruh grup untuk menjaga kepatuhan hukum dan keberlanjutan perusahaan.”

“Ini menjadi tanggung jawab kami supaya platform kami tetap menyebarkan konten positif. Kalau ada konten negatif bisa segera di take down,” imbuhnya.

(ttf/fjr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *