Greenpeace Sebut Deforestasi Kalimantan-Sumatera Capai 4 Juta Hektare



Jakarta, Indonesia —

Greenpeace Indonesia mengungkapkan angka deforestasi di Kalimantan dan Sumatera mencapai lebih dari tiga juta hektare dalam kurun waktu 2001-2020. Deforestasi di dua pulau itu paling tinggi dibanding pulau lainnya.

Kepala Kampanye Hutan Global Greenpeace Indonesia Kiki Taufik mengungkapkan angka tersebut diambil dari data primary humid tropical forest (hutan primer tropis basah) yang dikeluarkan oleh University of Maryland (UMD).

“Kita bisa melihat per pulau, di Indonesia kita lihat bagaimana deforestasi di Kalimantan dan Sumatera terjadi cukup masif,” kata Kiki dalam diskusi daring, Jumat (10/12).

Hutan yang hilang di Kalimantan mencapai 4.089.132,8 hektare dan Sumatera 3.957.099,0 hektare. Diikuti Sulawesi dengan hutan yang hilang mencapai 841.075,1 hektare dan Papua 644.292,3 hektare.

“Kemudian hutan yang hilang di Maluku mencapai 273.069,7 hektare dan Jawa serta Nusra mencapai 30.846,1 hektare,” ucap Kiki.

Dia mengatakan luas deforestasi itu berbanding lurus dengan bencana hidrometeorologi yang terjadi di Kalimantan dan Sumatera. Sebab, daerah tanggapan air (DTA) di kedua provinsi tersebut sudah rusak.

“Relasinya cukup jelas ya kenapa kemudian di Kalimantan atau Sumatera bencana hidrometeorologi itu nyata karena memang tangkapan hujannya sudah hilang,” ucapnya.

Diketahui, baik Sumatera dan Kalimantan kini kerap diterjang banjir ketika memasuki musim hujan. Banjir terjadi tak hanya satu hari atau seminggu melainkan berbulan-bulan seperti di Sintang, Kalimantan Barat.

Ketika musim kemarau, kedua provinsi itu kerap juga kerjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Para akademisi dan LSM Lingkungan menilai, bencana-bencana itu terjadi imbas deforestasi.

Presiden Joko Widodo mengakui kerusakan lingkungan di sekitar sungai di Kalimantan akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan. Hal itu ia sampaikan saat mengunjungi Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

“Di daerah aliran sungai, baik Sungai Kapuas, Sungai Melawi, di hulunya ini banyak yang rusak karena hal-hal yang berkaitan dengan pertambangan dan juga kerusakan hutan karena perkebunan,” kata Jokowi di Sintang, disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (8/12).

(yla/bmw)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *