Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT Naik Status dari Siaga Jadi Awas

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (18/5) dinaikkan status dari siaga atau level III ke status awas atau level IV.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro melalui keterangan tertulis, Minggu (18/5) malam.
“Hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-laki masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, tingkat aktivitas gunung api ini dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas),” mengutip laporan khusus perubahan tingkat Gunung Lewotobi Laki-laki yang dikeluarkan Badan Geologi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Herman, kenaikan level ke status awas tersebut mulai berlaku Minggu (18/5) pukul 20.00 wita.
Kenaikan level gunung tersebut dari siaga ke awas menyusul adanya kenaikan aktivitas pada Minggu (18/5) siang mulai pukul 11.29 wita hingga pukul 13.47 wita yang mencatat tujuh kali erupsi dengan semburan abu vulkanik antara 3.000 meter hingga 5.500 meter di atas puncak.
“Letusan tersebut menghasilkan kolom erupsi mencapai 3.000 hingga 5.500 meter di atas puncak gunung atau sekitar 7.000 meter dari permukaan laut. Kolom letusan teramati berwarna kelabu pekat dan mengarah ke beberapa titik di sekitar lereng gunung,” jelas Herman melalui keterangan tertulis yang dikeluarkan pukul 21.49 wita.
Herman juga mengatakan, saat terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga mengeluarkan suara gemuruh dengan intensitas sedang hingga kuat dan terdengar dari pos pemantauan terdekat.
Dia juga menyampaikan dari data visual menunjukkan perubahan yang sangat signifikan dan dari hasil pengamatan secara instrumental menunjukkan adanya perubahan pada amplitudo tremor erupsi yang membesar sehingga potensi terjadinya erupsi yang lebih besar dari sebelumnya dapat terjadi.
Bahkan kata Herman, aktivitas erupsi masih terus berlangsung dengan material abu dilaporkan keluar secara menerus melalui hembusan, menunjukkan aktivitas vulkanik yang belum stabil.
“Warga di sekitar gunung diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang serta lembaga pemantauan gunung api,” kata Herman yang melaporkan dari PPGA di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang.
Herman menyebut pada status awas atau level IV, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius enam kilometer dan sektoral barat-timur laut sejauh tujuh kilometer dari pusat erupsi.