Helatan Internasional WOMEN20 – EMPOWER Tekankan Pentingnya Kolaborasi



Jakarta, Indonesia —

Rangkaian kegiatan Women20 dan Empower yang menjadi bagian dari Presidensi G20 menekankan pentingnya kolaborasi dan inklusivitas dalam menangani persoalan-persoalan yang dihadapi perempuan.

Dalam sambutannya di gelaran tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA, Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa keketuaan Indonesia pada G20 akan menaruh perhatian pada keterlibatan peran perempuan dan kelompok marjinal.

Dia menekankan bahwa kolaborasi antar semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, lembaga internasional, akademisi, dan stakeholders harus dapat memfasilitasi upaya penanganan berbagai tantangan yang dihadapi perempuan. Hal ini sangat penting, terutama dalam menghadapi dampak COVID-19.

“Keterlibatan peran perempuan dan kelompok marjinal menjadi perhatian utama dalam kepemimpinan Indonesia dalam G20. Kami percaya melalui kerjasama global ini, tantangan yang dihadapi perempuan, terutama dalam menghadapi dampak di masa pemulihan pasca Covid-19, dapat terfasilitasi melalui kolaborasi antara banyak pihak,” ujar Bintang dalam Kick-Off Ceremonial G20 Empower dan Women20 secara virtual, Rabu (22/12).

Bintang Puspayoga resmi membuka rangkaian kegiatan W20 dan EMPOWER yang dimulai bertepatan dengan Hari Ibu, Rabu (22/12). Acara pembukaan yang digelar secara virtual tersebut disaksikan perwakilan W20 dan Empower dari seluruh anggota G20 seperti Turki, India, Argentina, Jepang, Amerika Serikat, dan Arab Saudi.

Mereka mewakili berbagai kalangan, baik pengusaha, seniman, birokrat, parlemen, pemerintahan daerah, akademisi, hingga organisasi sosial kemasyarakatan.

Turut berbicara dalam acara kickoff ini yaitu Menkeu Sri Mulyani dan Menlu Retno Marsudi, yang masing-masing menyampaikan pandangan tentang pemberdayaan perempuan dunia.
Sri Mulyani menekankan peran penting perempuan dalam mendukung kekuatan dan ketahanan ekonomi yang berkelanjutan. Perempuan juga berperan untuk menggerakan sumber pertumbuhan untuk pemulihan dunia.

Sementara itu, Retno Marsudi menegaskan perlunya penciptaan lingkungan yang kondusif untuk memberikan kesempatan setara bagi perempuan untuk berkontribusi.
Dia mencontohkan sejumlah langkah konkret Indonesia di tingkat global, termasuk peluncuran Southeast Asian Network of Women Peace Negotiators and Mediator, misi women peacekeepers, dan pendirian Afghanistan-Indonesia Women’s Solidarity Network, untuk mendorong kontribusi perempuan di bidang peacebuilding dan ekonomi.

EMPOWER adalah inisiatif dalam G20 untuk mendorong kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan di sektor swasta, sedangkan W20 merupakan salah satu Engagement Group G20.

Di bawah Presidensi G20 Indonesia, yang menjadi Co-Chairs W20 adalah Hadriani Uli Silalahi (KOWANI) dan Dian Siswarini (XL Axiata). Adapun Yessie Yosetya (XL Axiata), Rinawati Prihatiningsih (IWAPI), dan Eko Novi Ariyanti (KPPPA) adalah Co-Chairs untuk EMPOWER.

Presidensi G20 Indonesia secara resmi dimulai pada tanggal 1 Desember 2021. Mengawali keketuaan, Indonesia telah sukses menyelenggarakan 1st G20 Sherpa Meeting tanggal 7-8 Desember 2021 di Jakarta, serta 1st Finance and Central Bank Deputy Meeting pada 9 – 10 Desember 2021 di Bali.

(aor)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *