Hoaks Omricon Terus Beredar, Masyarakat Dihimbau Bijak Akses Informasi



Jakarta, Indonesia —

Sebagaimana survei yang dilakukan Katadata Insight dan Kementerian Kominfo sebanyak 30 hingga 60 persen masyarakat Indonesia terpapar hoaks ketika mengakses dan berkomunikasi di dunia maya.

Fakta tersebut harus menjadi perhatian bersama, terlebih mengingat hingga saat ini hoaks terkait Covid-19 masih terus tersebar sehingga menuntut kewaspadaan agar masyarakat tidak terjebak dalam informasi yang keliru.

“Melalui survei tersebut juga ditemukan bahwa 11,2 persen responden menyatakan pernah menyebarkan kabar bohong atau hoaks dan 68,4 persen diantaranya mengatakan hanya ingin mendistribusikan informasi, meski belum memverifikasi kebenarannya,” terang Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dedy Permadi dalam siaran pers Menolak Hoaks Covid-19 dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9).

Ia menegaskan tentunya hal ini harus menjadi perhatian bersama. Terlebih, mengingat angka penemuan hoaks terkait Covid-19 menurut hasil patroli siber Kementerian Kominfo sejak 2020 sampai 9 Desember 2021 masih menunjukkan penemuan berbagai macam hoaks dan disinformasi.

Berdasarkan Riset Center for International Governance Innovation pada tahun 2019 yang dilakukan terhadap 25.000 responden di 25 negara menunjukkan bahwa sebanyak 86 persen warga online percaya mereka sudah terpapar berita bohong atau hoaks saat menjelajah dunia maya.

Ditambah, survei dari Statista yang diadakan pada tahun 2020 menunjukkan bahwa 60 persen masyarakat berusia 16 tahun hingga 24 tahun di Inggris menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi tentang Covid-19. Namun, sebanyak 59 persen diantaranya terpapar informasi yang tidak benar terkait Covid-19.

(osc)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *