Hujan Meteor Taurid, Bola Api Terbakar Ratusan Kilometer di Langit AS



Jakarta, Indonesia —

Bola api jumbo terbakar dan melintasi langit di tenggara AS pada Selasa (9/11) lalu saat momen hujan Meteor Taurid menghiasi langit.

Data dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menunjukan bahwa bola api atau meteor tersebut melintas sepanjang 300 kilometer di udara.

Fenomena tersebut terjadi ketika langit dunia tengah dihiasi fenomena musim hujan meteor Taurid yang sedang berlangsung hingga akhir November mendatang.

Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Alabama mengabadikan bola api tersebut dengan kamera meteor NASA dan membagikannya dalam sebuah tweet. Sebuah peta juga menunjukan lintasan yang dilewati oleh bola api yang membentang melintasi George dan Alabama sebelum berakhir di atas kota Lutts, Tennessee.

“Pada Selasa malam, orang-orang di AS Tenggara mungkin telah melihat perlombaan bola api melintasi langit! Meteor itu dilihat oleh 3 kamera meteor NASA, dan melakukan perjalanan 186 mil di udara dan berakhir 34 mil di atas kota Lutts,” tulis NASA.

NASA Meteor Watch, sebuah kelompok yang menyatukan pekerjaan para ahli meteor dan pengamat meteor amatir, memberikan pembaruan tentang bola api di Facebook pada keesokan harinya, Rabu (10/11).

“Bola api tadi malam di atas Georgia dan Alabama adalah apa yang kita sebut penggembala bumi, di mana lintasan meteor sangat dangkal sehingga hanya meluncur melintasi atmosfer atas untuk jarak yang jauh,” tulis NASA Meteor Watch melalui laman Facebook.

Kelompok tersebut juga menyebut bahwa fenomena tersebut sebagai peristiwa yang langka dan beruntung bagi mereka yang menyaksikannya secara langsung.

NASA Meteor Watch juga membagikan video dari kamera meteor di Tellus Science Museum di Cartersville, Georgia, yang menunjukkan jejak jalur bola api.

Dilansir dari Cnet, saat ini langit malam, sedang berada di musim menonton bola api yang bagus karena hujan meteor Taurid sedang berlangsung.

Hujan meteor Taurid disebabkan oleh debu dan puing-puing dari komet kuno. Ketika potongan-potongan kecil itu menghantam atmosfer, mereka dapat terbakar menjadi “bintang jatuh” yang terang.

Hujan meteor ini aktif sejak 25 September hingga 25 November, dengan intensitas maksimum terjadi pada 13 November pukul 07.25 WIB / 08.25 WITA / 09.25 WIT.

Intensitas hujan meteor Taurid berkisar antara 3-4 meteor per jam untuk wilayah Indonesia, hal itu lantaran ketinggian titik radian ketika transit bervariasi antara 57 derajat hingga 74 derajat.

Pastikan medan pandang bebas dari penghalang, polusi cahaya dan awan saat mengamati hujan meteor ini.

Namun untuk menyaksikannya tak perlu menggunakan alat bantu apapun kecuali jika ingin merekam. Untuk merekam fenomena hujan meteor Taurid bisa menggunakan kamera all-sky dengan medan pandang 360 derajat, yang diarahkan ke zenit.

[Gambas:Video ]

(mrh/eks)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *