Ignazio Cassis Terpilih Jadi Presiden Swiss 2022



Jakarta, Indonesia —

Menteri Luar Negeri Swiss, Ignazio Cassis dipilih menjadi presiden Swiss selanjutnya melalui parlemen pada Rabu (7/12) waktu setempat.

Cassis akan mulai memimpin Swiss per 1 Januari 2022, di mana negara tersebut masih menghadapi serangkaian masalah berkaitan dengan pandemi Covid-19.

“Kami tidak akan membiarkan diri kami terpecah,” ujarnya dalam pidato pertama usai terpilih menjadi presiden Swiss selanjutnya.

Terpilihnya Cassis bukan hal mengejutkan menimbang memang gilirannya di antara tujuh anggota pemerintah Swiss untuk mengambil jabatan presiden bergilir selama satu tahun.

Cassis yang merupakan anggota Partai Liberal konservatif bergabung dengan pemerintah pada 2017, disebut akan jadi diplomat top Swiss saat menjalankan tugas kepresidenannya.

Ia akan menggantikan Menteri Ekonomi Guy Parmelin yang kini berada di pucuk pimpinan. Cassis terpilih dengan raihan polling 156 dari 197 suara.

Baik Cassis maupun Parmelin kerap mendapat kritikan karena penanganan hubungan Swiss dengan Uni Eropa.

Dalam momen pemungutan suara, parlemen Swiss juga memilih Menteri Kesehatan Alain Berset menjabat sebagai wakil presiden tahun depan, memposisikannya untuk menjadi presiden pada tahun 2023.

Sebagai ‘pasukan utama’ dalam menghadapi Covid-19 di Swiss, Berset telah menerima kecaman yang luas oleh mereka yang menentang tindakan dan pembatasan, bahkan menghadapi ancaman pembunuhan.

Para kritikus mengecam persyaratan sertifikat Covid-19 untuk memasuki tempat umum, mengklaim hal tersebut menciptakan sistem “apartheid”.

Cassis menyuarakan optimisme, bahwa perpecahan dapat disembuhkan. Swiss disebut dapat menghadapi tantangan dan akan menemukan diri mereka “lebih kuat dan lebih bersatu dari sebelumnya.”

(fdh/fdh)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *