Ilmuwan Temukan Air Es di Mars, Lebih Banyak dari Perkiraan



Jakarta, Indonesia —

Air es bisa jadi hanya beberapa meter di bawah permukaan Mars. Temuan ini didapat dari penelitian baru yang dikumpulkan Trace Gas Orbiter (TGO), bagian dari misi ExoMars yang dioperasikan oleh European Space Agency (ESA) dan mitranya dari Rusia, Roscosmos.

ExoMars memiliki setidaknya dua TGO, pertama meluncur pada 2016 dan penjelajah Rosalind Franklin yang akan diluncurkan ke Mars tahun depan.

Penelitian soal air es itu telah diterbitkan dalam jurnal Icarus edisi Maret 2022 dan diterbitkan secara online pada 19 November.

Di antara banyak instrumen di TGO, ada satu disebut Fine Resolution Epithermal Neutron Detector (FREND). Alat ini dapat mendeteksi hidrogen, salah satu dari dua elemen pembentuk air.

Analisis baru dari data FREND menunjukkan tingkat hidrogen tinggi di sebuah situs bernama Candor Chaos, yang terletak di dekat jantung sistem ngarai besar yang dijuluki Valles Marineris.

“Kami menemukan bagian tengah Valles Marineris penuh air – jauh lebih banyak air daripada yang kami harapkan,” kata Alexey Malakhov, ilmuwan Space Research Institute of the Russian Academy of Sciences.

Valles Marineris adalah ngarai terbesar di Tata Surya. Ukurannya 10 kali lebih panjang dan lima kali lebih dalam dari Grand Canyon di Bumi, dan salah satu fitur paling mencolok dari Mars.

Ia mengatakan temuan tersebut sangat mirip daerah permafrost Bumi, di mana air es secara permanen bertahan di bawah tanah kering karena suhu rendah yang konstan.

Ngarai itu terbentang di sepanjang sebagian besar ekuator Mars. Ketika para ilmuwan mencari air es Mars di wilayah khatulistiwa sebelumnya, yang bisa dipelajari hanya debu permukaan dan sejumlah kecil air.

Dengan adanya penelitian baru tersebut bisa memperluas pengetahuan para ilmuwan, serta memberi gambaran apa yang ada di bawah dan di atas permukaan Mars.

“Dengan TGO kita dapat melihat ke bawah hingga satu meter di bawah lapisan berdebu ini dan melihat apa yang sebenarnya terjadi di bawah permukaan Mars – dan, yang terpenting, menemukan ‘oasis’ kaya air yang tidak dapat dideteksi dengan instrumen sebelumnya, “kata Igor Mitrofanov, ilmuwan di Institut Penelitian Luar Angkasa Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

Para peneliti mengatakan bahwa jika semua hidrogen yang mereka deteksi ada dalam bentuk es air, senyawa berharga tersebut dapat membentuk sebanyak 40 persen bahan dekat permukaan di daerah tersebut.

Namun, FREND di Mars juga dapat mendeteksi air yang terkandung dalam mineral lokal, meskipun para ilmuwan percaya bahwa kemungkinannya lebih kecil daripada es, dikutip dari Space.

(can/fea)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *