Imran Nahumarury Selamatkan Wajah Pelatih Lokal di Liga 1

Jakarta, Indonesia —
Imran Nahumarury mungkin belum punya nama besar sebagai pelatih, tetapi debutnya di Liga 1 mencuri perhatian.
Membidani Maluku Utara (Malut) United sebagai tim promosi, Imran bertahan dari kerasnya persaingan. Saat pelatih lokal lainnya dipecat klub, Imran jadi satu-satunya yang aman.
Tak hanya itu, Imran juga berhasil membawa Malut United berada di papan atas. Dari awalnya hanya ditarget tak degradasi, kini Laskar Kei Raha berpotensi jadi wakil Indonesia di pentas Asia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkat kiprahnya ini, Imran masuk nominasi pelatih terbaik musim 2024/2025. Ia jadi satu-satunya pelatih lokal di antara lima pelatih asing yang masuk nominasi.
Bagi Imran, masuk daftar nominasi pelatih terbaik adalah penghargaan luar biasa. Ia tak menyangka bisa sampai pada titik ini. Pria asal Tulehu ini pun tak pernah membidik status tersebut.
“Saya tidak pernah berpikir melangkah hingga sejauh ini. Masuk nominasi pelatih terbaik saja sudah senang banget. Ini bukan bukti bahwa pelatih lokal bisa bersaing. Tidak.”
“Tapi, bisa loh kalau pelatih asing bagus, kenapa pelatih lokal tidak. Kita bisa belajar. Saya bersyukur, tapi saya berpikir bagaimana tim ini bisa menjadi besar,” kata Imran menjelaskan.
Yang utama, bagi Imran, adalah membesarkan Malut United. Pasalnya sepak bola sudah seperti ‘agama’ bagi masyarakat Maluku, tetapi sudah lama pula klub sepak bola Maluku hibernasi.
Kehadiran Malut United, diharapkannya bisa menjadi rumah bagi masyarakat Maluku. Dari Malut United pula Imran ingin semakin banyak talenta dari Maluku lahir dan besar.
“Yang penting klub Malut United bisa menjadi kebanggaan masyarakat Maluku Utara. Karena Maluku Utara sudah lama tenggelam, sudah lama banget setelah Persiter [Ternate],” ujarnya.
Soal kunci sukses Malut United musim ini, sebagai debutan langsung ke papan atas, karena hubungan kekeluargaan semua internal tim. Chemistry antarpemain terjalin dengan baik.
“Saya pikir sepak bola itu tak hanya bicara taktikal, tapi kita bicara psikologis. Itu yang coba saya terapkan buat para pemain, pendekatan di luar taktikal.”
“Itu yang membuat kita berjalan dan berada di fase ini,” kata pelatih 46 tahun yang semasa aktifnya dulu pernah membela Persija, Persib, dan Timnas Indonesia ini.
Akhir pekan ini Liga 1 2024/2025 akan berakhir. Adapun kontrak Imran masih setahun lagi di Malut United. Tantangan musim depan akan lebih berat. Imran kiranya perlu terus berkembang.
(abs/nva)