India Potong Dana Asing Yayasan Amal Katolik Bunda Teresa



Jakarta, Indonesia —

India memutuskan untuk memotong pendanaan asing bagi yayasan amal Katolik yang dibangun Bunda Teresa, Missionaries of Charity, lantaran dianggap tak memenuhi syarat.

Keputusan ini disebut sebagai bukti lebih lanjut pelecehan terhadap orang Kristen dan Katolik.

Kementerian dalam Negeri India mengatakan mulai 25 Desember, pembaruan lisensi badan amal itu untuk menerima dana dari luar negeri telah ditolak.

“(Alasannya) tak memenuhi persyaratan kelayakan,” demikian menurut pernyataan resmi Kemendagri India, seperti dikutip AFP, Senin (27/12).

Persyaratan yang dimaksud merujuk pada Undang-Undang Peraturan Kontribusi Asing usai mendapat masukan yang disebut merugikan. Namun, kementerian itu tak memberikan rincian lebih lanjut.

Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kolkata, Domici Gomes, merasa prihatin dengan pengumuman tersebut.

“(pengumuman itu) hadiah Natal yang kejam bagi yang termiskin dari yang miskin,” katanya.

Missionaries of Charity kemudian merespons dengan menginstruksikan agar lembaga yang bernaung di bawahnya tak menggunakan rekening mata uang asing sampai masalah tersebut selesai. Namun, mereka menolak laporan bawah rekening banknya sudah dibekukan.

Kebijakan itu muncul dua minggu usai polisi di Gujarat menyelidiki dugaan pemindahan paksa umat Hindu ke Kristen. Tuduhan tersebut kerap dilontarkan kelompok garis keras agama mayoritas di India itu.

Para aktivis mengungkapkan diskriminasi dan kekerasan terhadap agama minoritas di India meningkat sejak partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) berkuasa pada 2014. Partai itu merupakan pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Pemerintahan Modi menolak disebut memiliki agenda radikal Hinduvta atau hegemoni Hindu. Mereka menegaskan semua orang dari golongan dan agama manapun memiliki hak yang sama.

Tak hanya yayasan amal Bunda Teresa, pemerintah India juga meningkatkan tekanan pada lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menerima dana asing, dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2020, Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional menggolongkan India sebagai negara dengan perhatian khusus, menyusul adanya diskriminasi yang kerap terjadi.

Bunda Teresa membangun yayasan amal Missionaries of Charity pada tahun 1950. Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk membantu orang miskin di timur Kolkata.

Yayasan yang ia bangun juga mengoperasikan rumah penampungan di seluruh India. Menurut harian Hindu, Bunda Teresa menerima sekitar US $750 juta atau sekitar Rp10.7 triliun pada tahun 2020-2021.

(isa/bac)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *