Indonesia Amankan Lebih dari 400 Juta Dosis Stok Vaksin Covid-19



Jakarta, Indonesia —

Indonesia menerima kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-150 berupa 4 juta dosis vaksin Covovax di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (8/12). Sebelumnya, pada pagi harinya juga datang 767.520 disus vaksin Pfizer di Bandara Ahmad Yani Semarang, yang akan didistribusikan oleh Dinas Kesehatan Jawa Tengah.

Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, kedatangan tersebut menggenapi lebih dari total 400 juta dosis lebih vaksin Covid-19 yang dimiliki Indonesia, baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi. Hal ini menjadi bukti wujud keseriusan pemerintah untuk mengamankan stok vaksin.

“Pemerintah Indonesia sudah sejak awal, mendahului banyak negara lain, melakukan aktivitas yang diperlukan, baik melalui jalur bilateral dan multilateral, untuk mendapatkan vaksin Covid-19 demi melindungi rakyat Indonesia dari ancaman virus Covid-19,” kata Johnny.

Hingga saat ini, terdaftar sekitar 100 juta orang lebih yang telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Johnny menyebut, ketercukupan stok vaksin ini akan lebih optimal, jika ditunjang dengan percepatan program vaksinasi, di mana dukungan dan peran serta masyarakat untuk menyegerakan diri divaksinasi dibutuhkan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, masih terdapat fenomena masyarakat yang menunda vaksinasi karena pilih-pilih merek, sehingga menghambat upaya percepatan vaksinasi. Saat ini ada sebelas jenis vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Maka, kata Johnny, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merek vaksin, karena semua merek vaksin yang disediakan pemerintah sama aman dan berkhasiatnya.

“Banyaknya merek vaksin bukan diartikan bahwa masyarakat bisa memilih untuk disuntikkan dengan vaksin merek tertentu. Segerakan divaksinasi demi melindungi diri, keluarga, dan orang terdekat,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Johnny juga menyampaikan bahwa pemerintah akan mengevaluasi dan terus memantau perkembangan varian Omicron yang telah terdeteksi di 45 negara. Sesuai anjuran WHO atau Badan Kesehatan Dunia, pemerintah juga akan segera melakukan genome sequencing, membatasi kegiatan masyarakat, dan menyegerakan pelaksanaan vaksin untuk masyarakat rentan.

“Untuk itu masyarakat tetap diminta patuhi protokol kesehatan, jangan lengah dan batasi mobilitas,” kata Johnny.

(rea)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *