Indonesia Dorong Terciptanya Proyek Nyata Bidang Kesehatan di G20
Keketuaan Indonesia pada Presidensi G20 2021 akan mendorong terwujudnya berbagai proyek nyata di bidang kesehatan melalui mobilisasi sumber daya medis dan perluasan global manufacturing hubs untuk produksi vaksin COVID-19 berbasis mRNA.
Hal itu mengemuka dalam rangkaian kegiatan Presidensi G20 yang digelar di Tanah Air selama Desember 2021 dengan peserta dari berbagai negara anggota G20.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tersebut sekaligus salah satu engagement group G20, dilaksanakan juga Science-20 (S20), melalui penyelenggaraan Webinar Nasional bertajuk “The Role of Science & Technology in Building a Post-Pandemic Climate Resilient Health System”.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa prioritas Presidensi G20 Indonesia adalah reformasi arsitektur kesehatan global.
Sebagai ketua Presidensi G20 tahun ini, Indonesia akan mendorong terwujudnya berbagai proyek nyata di bidang Kesehatan. Di antaranya melalui mobilisasi sumber daya medis dan perluasan global manufacturing hubs untuk produksi vaksin COVID-19 berbasis mRNA.
Sejumlah narasumber kunci pada acara meliputi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Co-Sherpa G20 Indonesia (Dubes Dian Triansyah Djani dan Edi Prio Pambudi), Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, serta Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) Satryo Sumantri Brodjonegoro.
Tercatat lebih dari 125 peserta hadir, termasuk dari kalangan ilmuwan, akademisi, organisasi internasional dan kementerian/lembaga terkait.
Ketua AIPI selaku Chair S20 selanjutnya menjelaskan bahwa S20 Indonesia akan fokus pada dua isu utama, yaitu kesehatan dan perubahan iklim. Hal ini didasari fakta saintifik adanya keterkaitan isu lingkungan dan pandemi, di mana kerusakan habitat alami telah tingkatkan zoonotic diseases seperti COVID-19.
Sementara itu, Co-Sherpa Indonesia, Dubes Dian Triansyah Djani, menekankan bahwa S20 sangat berperan dalam mengawal diskursus isu global agar sejalan dengan prioritas Indonesia.
Untuk itu, S20 perlu kolaborasi dengan stakeholders lainnya, agar bisa memberikan hasil yang riil dan untuk memastikan no one is left behind.
S20 adalah forum para ilmuwan anggota-anggota G20, yang bertujuan memberikan basis saintifik bagi perumusan kebijakan G20. Sepanjang Presidensi G20, S20 Indonesia nantinya akan didukung oleh AIPI, BRIN, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Asian Development Bank.
Presidensi G20 Indonesia secara resmi dimulai pada tanggal 1 Desember 2021. Mengawali keketuaan, Indonesia telah sukses menyelenggarakan 1st G20 Sherpa Meeting tanggal 7-8 Desember 2021 di Jakarta, serta 1st Finance and Central Bank Deputy Meeting pada 9 – 10 Desember 2021 di Bali.
(aor)