Insentif PPnBM 0 persen Diusulkan Lanjut 2022 Sasar Belasan Mobil Baru



Jakarta, Indonesia —

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengarahkan pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga 0 persen untuk mobil baru akan digelar tahun depan untuk mobil-mobil keluaran terbaru yang memenuhi persyaratan.

Mobil baru yang memenuhi syarat dengan kandungan lokal minimalnya harus 80 persen. Dan sejauh ini ada belasan mobil yang sesuai dengan syarat tersebut.

Berdasarkan aturan teknis Kemenperin soal kandungan lokal penerima diskon PPnBM yang berlaku saat ini, yaitu Keputusan Menperin Nomor 1737 Tahun 2021, ada 36 mobil yang mendapatkan diskon PPnBM, namun cuma 11 mobil yang kandungan lokalnya minimal 80 persen.

Produk tersebut antaranya:

1. Toyota Veloz 83 persen
2. Toyota Kijang Innova 2.0 83 persen
3. Toyota Agya 85 persen
4. Toyota Calya 85 persen
5. Daihatsu Sigra 85 persen
6. Daihatsu Ayla 85 persen
7. Mitsubishi Xpander 80 persen
8. Mitsubishi Xpander Cross 80 persen
9. Nissan Livina 80 persen
10. Honda HR-V 1.8L 84 persen
11. Honda Brio Satya 91 persen.

Namun belakangan ada dua merek mengklaim bila produknya juga punya kandungan lokal di atas 80 persen. Merek tersebut adalah Daihatsu Xenia dan Honda BR-V generasi baru. Honda bahkan menyebut kandungan lokal generasi anyar BRV sudah menyentuh angka 84 persen.

Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang sebelumnya mengatakan syarat itu diberikan supaya industri otomotif bisa makin memberi dampak positif ke ekonomi dalam negeri yang kini tertekan pandemi.

Agus menambahkan pembebasan PPnBM bagi industri otomotif memang perlu diperjuangkan dan perlu mendapatkan perhatian khusus.

Sebab, saat ini ada 21 perusahaan industri kendaraan bermotor roda empat dan lebih dengan kapasitas produksi 3,5 juta unit per tahun.

Kemudian, perusahaan komponen kendaraan yang jumlahnya 319 ribu juga sebagian besar merupakan skala UMKM. Industri otomotif juga diklaim menyerap 1,5 juta pekerja secara langsung dan puluhan juta pekerja tak langsung.

Selain itu industri ini juga menyerap investasi Rp150 triliun.

“Sektor otomotif juga menjadi salah satu sektor paling terpukul di awal pandemi, meski sekarang mengalami pertumbuhan sampai 64 persen,” ujar Agus.

(ryh/mik)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *