Irjen Lotharia Pecat 13 Anggota Selama Jabat Kapolda NTT



Jakarta, Indonesia —

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Irjen Lotharia Latif dimutasi menjadi kapolda Maluku berdasarkan keputusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lewat surat telegram nomor ST/2568/XII/KEP2021 yang terbit 17 Desember 2021.

Lotharia memimpin Polda NTT sejak 3 September 2020. Ia akan menggantikan Irjen Refdi Andri yang memasuki masa pensiun.

Lulusan Akpol Tahun 1988 itu membuat tingkat kriminalitas di NTT menurun. Ia juga melakukan pembenahan internal dengan memberikan sanksi bagi anggota “nakal” dan memberikan penghargaan bagi yang berprestasi.

“Siapa yang melakukan tindakan melawan hukum dan melanggar kode etik akan saya tindak sesuai aturan hukum yang berlaku,” kata Lotharia.

Lotharia pun secara total telah memecat 13 anggota Polda NTT yang melanggar kode etik.

“Masih banyak polisi yang baik dan mau bekerja untuk masyarakat, tapi yang melanggar kode etik dan menyakiti hati masyarakat pasti saya pecat,” ujarnya.

Lotharia pun digugat beberapa anggota polisi yang dipecat. Salah satunya oleh Petrus Kopong Eban Ataklen di PTUN Kupang tercatat dalam perkara nomor 30/G/2021/PTUN-KPG tanggal 22 September 2021.

Lotharia menerangkan pemecatan terhadap Petrus sudah melalui berbagai tahapan sidang etik dan disiplin anggota Polri. Lotharia menerangkan bahwa Petrus terhitung meninggalkan tugas selama 123 hari, dari 10November 2015 hingga Maret 2016.

“Yang bersangkutan (Petrus) desersi selama 123 hari dan sesuai aturan di kepolisian pantas untuk di-PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat) atau dipecat,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Salah satu kasus yang mendapat perhatian Lotharia adalah meninggalnya tahanan di Rutan Polsek Katikutana, Sumba Tengah pada 9 Desember lalu. Tersangka kasus pencurian dan penganiayaan itu meninggal di sel usai ditangkap pada 8 Desember malam.

Empat anggota polisi diduga terlibat dalam kematian tersangka tersebut. Mereka langsung ditahan dan dicopot untuk menjalani pemeriksaan. Lotharia berjanji mengusut tuntas kasus tersebut dan menindak oknum polisi yang diduga melakukan kekerasan.

Selain menindak polisi yang “nakal”, Lotharia juga memberikan penghargaan bagi anggota Polda NTT yang berprestasi. Pemberian penghargaan tersebut dengan memberi kesempatan sekolah bagi personil berprestasi.

Lebih lanjut, Lotharia juga berhasil mengamankan Pilkada pada 20 Desember 2020 lalu. Sembilan kabupaten yang melaksanakan pemilu kepala daerah berlangsung aman dan damai.

Lotharia juga mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak yang terjadi Kota Kupang. Kasus pembunuhan terhadap Astri Evita Seprini Manafe (30) dan Lael Maccabee (1) menjadi perhatian publik di NTT. Dalam kasus ini Randy ditetapkan sebagai tersangka. Randy adalah ayah biologis dan Lael dan mantan pacar dari Astri.

(eli/fra)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *