Israel Kembali Gempur Suriah Usai Wanti-wanti soal Druze




Jakarta, Indonesia

Israel kembali meluncurkan serangan brutal ke Suriah pada Jumat (1/5) malam usai mewanti-wanti pemerintah soal komunitas Druze.

Pemerintah Israel sebelumnya meminta Suriah untuk melindungi komunitas Druze saat kekerasan antar-kelompok bergejolak di negara itu.

Lembaga pemantau hak asasi manusia, Syrian Observatory for Human Rights menyebut, Israel meluncurkan lebih dari 20 serangan udara ke target-target di Suriah.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini adalah serangan terbesar [di tahun ini],” demikian menurut mereka, dikutip AFP.

Kantor berita Suriah, Suriah News Agency (SANA), juga melaporkan Israel berada di barat dan dekat Damaskus, di Latakia dan Hama, serta di Daraa. Mereka melaporkan satu orang meninggal akibat serangan Israel dekat Damaskus dan empat orang mengalami luka-luka di dekat Hamas.

Sementara itu, pasukan pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi militer telah menyerang Suriah.

“Pasukan menyerang situs militer, meriam anti pesawat, dan infrastruktur rudal Suriah,” demikian menurut IDF.

Serangan brutal Israel ke Suriah terjadi usai pemuka agama komunitas Druze dan kelompok bersenjata menegaskan kembali loyalitas mereka terhadap pemerintahan yang berbasis di Damaskus.

Israel padahal sebelumnya meminta pemerintahan Suriah melindungi komunitas Druze dari kekerasan yang terjadi di sana. Jika seruan tersebut diabaikan, mereka tak segan mengambil tindakan signifikan.

Di hari yang sama saat menyampaikan permintaan itu, pasukan Israel menyerang wilayah dekat Istana Kepresidenan di Damaskus.

Komunitas Druze punya sejarah khusus dengan Israel. Mereka pernah bertempur untuk Israel dalam setiap perang Arab-Israel. Selain itu, jumlah warga komunitas Druze di negeri Zionis cukup besar, yakni sekitar 140 ribu orang.

Suriah bergejolak dalam beberapa hari terakhir usai Druze dan pasukan Suriah yang dibantu aliansinya terlibat pertempuran.

Imbas kekerasan itu, sebanyak 103 tewas mencakup 30 loyalis pemerintah, 21 dari komunitas Druze, dan 10 warga sipil.

Kekerasan itu mencuat usai beredar rekaman audio yang dituduh suara warga Druze dengan pernyataan-pernyataan hujatan. AFP tak bisa mengonfirmasi rekaman itu.

(isa/asr)


[Gambas:Video ]



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *