Israel Klaim Rebut Ribuan Arsip Agen Legendaris Eli Cohen dari Suriah
Jakarta, Indonesia —
Sebanyak 2.500 dokumen dan barang pribadi milik mata-mata legendaris Israel Eli Cohen, dikembalikan ke Israel dari Suriah dalam operasi rahasia yang diklaim dilakukan oleh Mossad.
Kantor Perdana Menteri Israel (PMO) menyebut ribuan barang tersebut secara kolektif merupakan keseluruhan arsip intelijen Suriah tentangĀ Eli Cohen. PMO mengeklaim operasi tersebut sebagai “pencapaian bersejarah”, yang dilakukan dengan bantuan badan intelijen asing.
Dari dokumen tersebut yang diungkap antara lain surat tulisan tangan dari Cohen kepada keluarganya, bukti komunikasi antara mata-mata Israel dan pejabat senior Suriah, foto-foto yang diambil selama bertahun-tahun penyamarannya di Suriah, hingga paspor palsu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu ditemukan juga sejumlah barang pribadi Cohen, termasuk kunci apartemennya di Damaskus yang disita oleh intelijen Suriah saat penangkapannya. Surat wasiat asli Cohen, yang disusun beberapa jam sebelum ia dihukum gantung, juga diambil.
Ditemukan pula sejumlah catatan tulisan tangan yang dikumpulkan dari rumahnya oleh intelijen Suriah yang mencakup tugas-tugas yang diberikan kepadanya oleh Mossad, seperti instruksi untuk memantau target dan mengumpulkan informasi intelijen mengenai pangkalan militer Suriah di Quneitra.
Dilansir Times of Israel, PMO menghubungkan keberhasilan operasi ini dengan usaha Mossad selama puluhan tahun untuk menemukan setiap informasi tentang Eli Cohen.
Diserahkan rezim Suriah
Berbanding dengan klaim PMO, seorang sumber keamanan Suriah yang mengetahui pembicaraan antara kedua negara, mengatakan ribuan arsip materi Eli Cohen itu sebenarnya ditawarkan ke Israel.
Dilansir dari Reuters, sumber itu menyebut dokumen-dokumen itu ditawarkan ke Israel sebagai isyarat tidak langsung pemerintahan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa, yang kini tengah berupaya meredakan ketegangan dan membangun kepercayaan ke Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan negara-negara Barat.
Sumber menyebut usai pemberontakan yang dipimpin Sharaa menggulingkan Presiden Bashar al-Assad pada Desember 2024 lalu, mereka menemukan berkas Cohen di gedung keamanan negara.
Setelah itu, Sharaa dan penasihatnya segera memutuskan untuk menggunakan materi tersebut sebagai pengaruh. Sumber keamanan Suriah mengatakan Sharaa menyadari bahwa arsip milik Cohen penting bagi Israel, dan pengembaliannya bisa menjadi sebuah “syarat diplomatik” yang signifikan.
Hal ini karena mengakhiri perang Israel atas Suriah dan meningkatkan hubungan dengan AS menjadi sangat penting bagi Sharaa kala ia berupaya menghidupkan kembali negaranya yang hancur pasca 14 tahun perang saudara.
Minggu lalu, Trump mengadakan pertemuan mendadak dengan Sharaa di Arab Saudi, di mana ia mendesaknya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dan mengumumkan bahwa ia akan mencabut sanksi terhadap Suriah.
Pejabat Suriah telah menyatakan bahwa mereka menginginkan perdamaian dengan semua negara di kawasan tersebut, dan Sharaa mengonfirmasi bulan ini bahwa Damaskus telah melaksanakan pembicaraan tidak langsung dengan Israel melalui negara-negara yang memiliki hubungan dengannya guna menenangkan situasi.
PMO, pejabat Suriah, maupun Gedung Putih juga belum memberikan tanggapan soal peran Suriah dalam pemulihan arsip Cohen ke Israel.
Eli Cohen merupakan pahlawan bagi Israel dan mata-mata Mossad yang paling terkenal karena mengungkap rahasia militer dan membantu kemenangan dalam Perang Timur Tengah pada 1967.
Dia dihukum gantung pada 1965 di alun-alun pusat kota Damaskus setelah menyusup ke elite politik Suriah.
(dna/dna)