Italia Evakuasi Warga Kepulauan Vulkanik Usai Level CO2 Naik Drastis



Jakarta, Indonesia —

Pemerintah Italia mengevakuasi sebagian besar dari total 250 penduduk tetap Aeolian Lipari, sebuah pulau vulkanik di Sisilia, setelah tingkat gas karbon dioksida (CO2) melonjak hingga level berbahaya.

Tingkat CO2 di sekitar pulau yang terletak di lepas pantai Sisilia itu meningkat dari 80 ton menjadi 480 ton. Pada level itu, kadar oksigen di udara berkurang drastis, menurut Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi Italia (INGV).

Tingkat gas CO2 mulai meningkat drastis pada 21 Oktober lalu, ketika penduduk mulai melaporkan kesulitan bernapas dan masalah kesehatan pada sejumlah hewan ternak dan peliharaan.

Wali Kota Lipari, Marco Giorgianni, menandatangani peraturan yang memerintahkan evakuasi area pelabuhan. Aturan itu juga menetapkan “zona merah” di mana masyarakat selain tim peneliti atau pejabat sipil dilarang tinggal di daerah tersebut.

Kota Lipari mencakup administrasi ketujuh pulau Aeolian. Peraturan tersebut juga melarang semua pengunjung dan turis non-penduduk datang ke pulau itu selama satu bulan.

Menurut aturan evakuasi, penduduk Pulau Aeolian akan diberikan tunjangan bulanan sebesar 400-500 euro (Rp6,4 juta-Rp12,8 juta) untuk biaya tambahan dalam mencari akomodasi alternatif selama mengungsi.

Dalam sebuah pesan di halaman Facebook Lipari Comune, Giorgianni menjelaskan bahwa evakuasi bukan karena ancaman letusan gunung berapi, tetapi karena emisi gas yang berbahaya.

“Aktivitas gunung berapi Vulcano memberikan alasan bagi kami saat ini untuk memperhatikannya, meskipun hampir semua data menunjukkan kondisinya stabil,” katanya pada Minggu (21/11) merujuk pada aktivitas gunung berapi.

“Data yang memotivasi kekhawatiran saya adalah peningkatan emisi gas CO2,” paparnya menambahkan seperti dikutip .

Dia menambahkan bahwa pihak berwenang telah melacak emisi gas selama sebulan terakhir dan itu telah meningkat ke tingkat yang berpotensi berbahaya bagi manusia, terutama pada malam hari ketika warga terlelap.

“Warga saya harus tinggal di tempat yang udaranya paling aman dan sehat di wilayah ini,” katanya.

Menurut situs INGV Palermo dan Catania-Etneo Observatory, empat stasiun geokimia telah dioperasikan untuk mengukur CO2 dari tanah.

Observatorium juga telah memasang tujuh stasiun seismik baru, enam di gunung berapi dan satu di Lipari, sebagai tambahan pengawasan.

Kamera termal definisi tinggi juga telah dipasang untuk memantau suhu tanah.

Gunung berapi Vulcano terakhir kali meletus pada 22 Maret 1890, menurut INGV.

(rds)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *