Jacksen Pasrah Usai Sang Anak Dilarang Main Setahun oleh PSSI
Mantan pelatih Persipura Jayapura, Jacksen Ferreira Tiago, menanggapi sanksi Komite Disiplin (Komdis) PSSI kepada Hugo Samir berupa larangan bermain sepak bola selama satu tahun.
“Pendapatku bahwa kami harus patuh pada peraturan yang berlaku di PSSI. Saya menilai bahwa anggota Komdis lebih tahu apa kesalahan dan hukum yang mereka nilai layak buat Anakku,” kata Jacksen kepada Indonesia.com, Kamis (25/11).
Menurut mantan pelatih Timnas Indonesia ini, ada pelanggaran maka ada hukuman. Hugo terbukti menendang wasit dalam pertandingan Elite Pro Academy U-18 2021, oleh karen itu sanksi harus dijalani.
Hugo disanksi larangan bermain sepak bola selama 12 bulan atau satu tahun, plus denda Rp5 juta. Itu diputuskan Komdis PSSI setelah melakukan sidang atas laporan pertandingan Bhayangkara FC U-18 versus Persebaya U-18 pada 28 Oktober.
Jacksen berharap sanksi dari Komdis PSSI ini menjadi pelajaran bagi sang buah hati. Pelatih asal Brasil yang menikahi wanita asal Surabaya tersebut yakin Hugo akan menjadi lebih jika bersikap dengan bijak.
“Semua masalah dalam hidup kita, membuat kami lebih baik dan kuat seandainya kami sikapi dengan bijak,” kata Jacksen.
Selain Hugo, ada enam pemain Bhayangkara FC U-18 lainnya, bersama kitman dan pelatih klub yang juga mendapat sanksi. Ada yang disanksi setahun seperti Hugo, ada pula yang hanya disanksi larangan bermain satu pertandingan.
|
|
Sanksi itu diberikan kepada Bhayangkara FC U-18 karena terjadi kericuhan setelah pertandingan di Lapangan Sabilulungan, Jalak Harupat. Dalam laga yang berakhir dengan kekalahan Bhayangkara FC, pemain tim junior dari skuad The Guardians mengejar dan memukuli wasit.
Seusai kejadian tersebut Hugo meminta maaf lewat media sosial. Pemain yang sempat masuk daftar pemain seleksi Timnas U-19 untuk persiapan Piala Dunia U-20 2023 ini berjanji tak akan mengulangi kekhilafannya.
“Maaf atas kejadian hari ini [28 Oktober 2021] dan itu tidak akan terulang lagi,” tulis Hugo di Instagram pribadi miliknya.
(abd/nva)
