James Franco Akui Tidur dengan Murid Sekolah Akting
Aktor James Franco mengakui pernah tidur dengan siswa sekolah aktingnya. Ia menyesali perbuatannya itu.
Hal tersebut ia sampaikan dalam wawancara dengan The Jess Cagle Show di SiriusXM yang dilansir AFP, Jumat (24/12). Itu merupakan wawancara besar pertamanya usai dituduh melakukan pelecehan seksual.
“Dengar, saya akui, saya tidur dengan siswa,” ujar Franco dalam wawancara tersebut.
Pada 2019 lalu, peraih nominasi Oscar ini dituduh oleh lima wanita atas perilaku eksploitatif termasuk adegan telanjang di sekolah Studio 4 miliknya di Hollywood Utara.
Franco merupakan sosok di belakang Studio 4, dengan Vince Jolivette sebagai rekan. Sekolah itu memiliki cabang di New York dan Los Angeles.
“Selama mengajar, saya tidur dengan siswa, dan itu salah. Tapi seperti yang saya katakan, bukan itu alasan saya memulai sekolah,” ujar Franco.
Sebelumnya, Franco dan pengacaranya membantah tuduhan bahwa dia telah mensimulasikan seks oral pada beberapa aktris, dan melepaskan pelindung plastik bening yang menutupi vagina mereka.
Dia juga dituduh menggunakan sekolah filmnya untuk menjerat wanita, meminta siswa perempuan untuk menari di sekelilingnya tanpa busana dalam adegan tanpa naskah, dan membuat “semua orang berpikir ada kemungkinan peran di atas meja jika kita melakukan tindakan seksual atau melepaskan baju.”
Dalam wawancara dengan Cagle, aktor yang pernah membintangi film Spiderman ini membantah tidur dengan siswa yang terdaftar di kelasnya yang berjudul “adegan seks”. Ia mengatakan kelas itu hanya memiliki “judul provokatif” tetapi tidak secara khusus menampilkan instruksi tentang adegan intim.
“Tapi, ya, ada beberapa contoh di mana saya melakukan hal yang suka sama suka dengan seorang siswa dan saya seharusnya tidak melakukannya,” ujarnya.
Saat ditanya apakah ia tidak bisa memahami relasi kuasa antara bintang Hollywood dan murid mereka, Franco mengatakan dia telah menggantikan kecanduan alkohol remajanya dengan kecanduan seks. Ia mengaku tidak berpikir jernis pada saat itu.
“Jadi, kriteria saya seperti, ‘jika ini konsensual, saya pikir itu keren. Kita semua sudah dewasa’,” ujarnya.
Kasus pelecehan ini terungkap pada 2019 lalu, saat Sarah Tither-Kaplan dan Toni Gaal menuntut James Franco cs ke Pengadilan Tinggi Los Angeles. Franco dituding ‘telah berperilaku tidak pantas terhadap siswa perempuan dengan menggunakan kapasitas sebagai guru dan karyawan (sekolah) dan ‘menggantung’ kesempatan berperan dalam berbagai proyek’.
Kedua korban menyatakan, ‘para perempuan muda dan tidak berpengalaman sering ditekan untuk terlibat dalam aksi simulasi seks yang melampaui standar industri’ dalam kelas-kelas dan audisi.
Kesepakatan James Franco membayar US$2,235 juta membuat Tither-Kaplan dan Gaal akan membatalkan klaim mereka tanpa prasangka. Tak hanya itu, anggota lain dari kelas tersebut diberi waktu sekitar dua bulan untuk keluar jika memilih melanjutkan kasus mereka.
Dari jumlah yang dijanjikan itu, US$894 ribu akan diberikan kepada penggugat dan US$1,34 juta akan masuk ke dana bersama untuk sisa anggota class action.
Bagian untuk penggugat, Tither-Kaplan akan menerima US$670.500 dan Gaal akan menerima US$223.500, keduanya dikurangi biaya pengacara. Uang yang tidak diklaim akan disumbangkan ke National Women’s Center.
(afp/sfr)