Jangan Sampai Kolam RI Keruh
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berharap penangkapan Farid Okbah oleh jajaran Densus 88 Antiteror Polri tak mencuatkan isu-isu yang berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah publik.
Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Ustaz Farid Okbah ditangkap beserta salah seorang pengurus Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait dugaan tindak pidana terorisme.
“Masyarakat jangan sampai juga terprovokasi dan terbawa isu-isu yang akhirnya kita menjadi kontraproduktif dan gaduh karena soal ini,” kata Haedar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, Kamis (18/11).
Pihaknya menyerahkan urusan Farid Okbah cs ini kepada kepolisian dengan harapan aparat bisa bekerja secara adil serta objektif demi menjaga stabilitas masyarakat.
“Saya percaya kepolisian akan betul-betul seksama mengatasinya,” tegas Haedar.
“Tentu juga kita harapkan bahwa banyak potensi masyarakat kita yang positif untuk bangsa dan negara, sehingga masalah terorisme ini bisa tertangani dengan baik oleh pihak kepolisian, oleh proses pengadilan tetapi juga istilahnya supaya kolam Indonesia itu jangan sampai keruh gara-gara ini,” sambungnya memungkasi.
Densus 88 menangkap Ustaz Fariq Okbah beserta dua rekannya, Ahmad Zain An Najah dan Anung Al Hamad. Mereka ditangkap di kawasan Bekasi pada Selasa (16/11). Mereka diduga memiliki keterlibatan dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Adapun Zain An-Najah yang merupakan anggota nonaktif Komisi Fatwa MUI.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ikhsan Abdullah mengklaim pihaknya tak akan memberi toleransi terhadap kegiatan yang bersifat radikal dan berafiliasi dengan kelompok teroris.
“Yang jelas saya tegaskan MUI tak tolerir kegiatan yang bersifat radikal dan berafiliasi dengan teroris. Itu penting ya. Dan tak akan hidup di dalam MUI orang yang berfikiran radikal dan teroris,” kata Ikhsan kepada Indonesia.com, Selasa (16/11).
(kum/gil)