Jason Isaacs Bongkar Bayaran di The White Lotus 3: Sangat Rendah
Jakarta, Indonesia —
Aktor kawakan Inggris, Jason Isaacs mengakui bayarannya di serial hit The White Lotus terbilang kecil untuk skala serial besar dari jaringan televisi raksasa.
Dalam perbincangan kepada Vulture yang dirilis pada Senin (16/6), pemeran Lucius Malfoy dalam saga Harry Potter tersebut menyebut dibayar US$40 ribu atau setara dengan Rp651,4 juta (US$1=Rp16.286,4) per episode.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The White Lotus Season 3 berisi delapan episode dan Isaacs tercatat tampil di semua episodenya, sehingga ia diperkirakan mengantongi US$320 ribu atau setara dengan Rp5,2 miliar.
“Biasanya aktor tak membahas gaji di depan umum karena itu sangat tak proporsional dengan apa yang kami lakukan, dirias dan berakting, dan bisa bikin publik kesal,” kata Isaacs.
“Tetapi dibandingkan dengan apa yang biasanya diterima orang untuk acara televisi besar, bayaran itu harga yang sangat rendah,” lanjutnya. “Namun faktanya, kami mau untuk bermain di dalamnya, bahkan memberikan tubuh kami.”
Bahkan bayaran untuk Jason Isaacs yang sudah berakting sejak 1988 dan meraih berbagai nominasi seperti Critics Choise Television Awards, British Academy Television Awards, dan Golden Globe Awards mendapatkan bayaran yang sama dengan Patrick Schwarzenegger.
Patrick Schwarzenegger merupakan anak dari Arnold Schwarzenegger yang mulai berkarier akting sejak 2006, dan baru mendapatkan popularitas sejak 2022. Bila dibanding Isaacs, Schwarzenegger jelas masih sangat pemula.
“Bayarannya sama dengan aktor yang kurang berpengalaman seperti Patrick Schwarzenegger,” kata Isaacs.
“Saya tidak pernah bekerja demi uang,” katanya, seperti diberitakan Page Six. “Maksud saya, saya sudah melakukannya dengan baik.”
“Orang-orang akan mengira saya punya banyak uang, tetapi sayangnya, yang saya lakukan adalah menambah pengeluaran saya agar sesuai dengan pemasukan saya dan menghabiskan hampir semua yang saya peroleh selama bertahun-tahun.”
Bayaran yang sama ini sebelumnya pernah disinggung oleh produser serial tersebut, David Bernad, dan casting director atau penata peran, Meredith Tucker, saat wawancara dengan Hollywood Reporter.
“Semua orang diperlakukan sama di The White Lotus. Mereka dibayar sama, dan kami melakukan penagihan berdasarkan abjad,” kata Bernad.
“Jadi kau mendapatkan orang-orang yang ingin mengerjakan proyek itu karena alasan yang tepat, bukan dalam kutip ‘pendatang baru’ [sehingga murah],” kata Bernad. “Ini adalah sistem yang kami kembangkan di musim pertama karena tidak ada uang untuk membuat acara tersebut.”
“Itu juga membuat segalanya jauh lebih mudah,” imbuh Tucker.
(end)