Jepang Deteksi 8 Kasus Baru Varian Omicron
Jepang mendeteksi delapan kasus baru Covid-19 varian Omicron pada Jumat (10/12). Angka ini membuat total kasus varian Omicron di negara itu menjadi 12 kasus.
Informasi ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah Jepang Seiji Kihara, pada Jumat (10/12), seperti dikutip dari Reuters.
Delapan kasus baru varian Omicron ini ditemukan ketika pihak berwenang melakukan tes genome sequencing terhadap hasil tes positif Covid-19 di beberapa bandara.
Dua kasus Omicron baru dikabarkan sempat melakukan kontak dengan diplomat asal Namibia yang menjadi kasus pertama varian Omicron di Jepang.
Sementara itu, Kihara menolak memberikan informasi lebih lanjut terkait delapan kasus baru ini.
Namun, stasiun TV Nippon melaporkan salah satu pasien Covid-19 Omicron ini sempat melakukan perjalanan dari Amerika Serikat dan beberapa wilayah Afrika.
Jepang sendiri telah menutup perbatasan dan melarang pendatang asing baru masuk demi mencegah penularan varian Omicron.
“Kami akan melarang masuk warga asing dari seluruh dunia mulai 30 November,” ujar Perdana Menteri Fumio Kishida pada Senin (29/11) seperti dikutip dari AFP.
Walaupun demikian, aturan ini tak berlaku bagi warga Jepang atau orang yang memegang izin residensi Jepang, dikutip dari Japan Times. Kedua kelompok ini boleh masuk ke negara itu, dengan syarat menjalani karantina ketat.
Varian Omicron sendiri diyakini sebagai varian yang paling menular dari virus corona baru sejauh ini. Namun, sampai saat ini belum ada laporan kematian akibat Covid-19 varian yang pertama kali ditemukan di Afrika ini.
Meski sempat mencatat lonjakan infeksi Covid-19 hingga 24 ribu kasus lebih dalam sehari sekitar Agustus lalu, kini tren infeksi virus corona di Jepang terus menurun drastis.
Per Kamis (9/12), Jepang hanya mencatat 154 kasus Covid-19 dengan nol kematian.
Sejak awal pandemi, Jepang total mencatat 1,7 juta kasus corona dengan 18.367 kematian
(pwn/rds)