Jerman Diserang Gelombang Baru Covid Habis-habisan



Jakarta, Indonesia —

Kanselir Angela Merkel mengatakan Jerman tengah diserang gelombang terbaru Covid-19 secara habis-habisan.

Merkel menggambarkan situasi Covid-19 di negaranya saat ini sebagai fenomena dramatis.

”Situasi pandemi saat ini di Jerman sangat dramatis, saya tidak bisa mengatakannya dengan kata-kata lain,” kata Merkel, Rabu (17/11).

Pernyataan itu diungkapkan Merkel ketika Jerman dihadapkan dengan lonjakan Covid-19 yang sangat signifikan.

Menurut data Institut Robert Koch (RKI) per Kamis (18/11), infeksi Covid-19 harian Jerman mencapai 65.371 kasus dalam 24 jam terakhir.

Angka itu merupakan rekor tertinggi kasus Covid-19 harian Jerman sejak awal pandemi. Kamis (18/11).

Lonjakan kasus ini pun memicu peningkatan jumlah pasien rawat inap di rumah sakit hingga kewalahan. Ruang Unit Perawatan Intensif (ICU) di sejumlah rumah sakit juga mulai penuh

Satu rumah sakit di Bavaria Freising, Jerman, bahkan terpaksa mengirim pasien Covid-19 ke RS di Italia lantaran ICU mereka penuh dan kekurangan tenaga kesehatan.

“Pekan lalu, pada Rabu atau Kamis, kami harus mengirim seorang pasien dengan helikopter ke Merano (Italia),” ujar direktur medis rumah sakit di Freising, Thomas Marx, kepada AFP pada Kamis (18/11).

Marx menjelaskan bahwa rumah sakit tempatnya bekerja saat itu menangani 13 kasus di ruang ICU, sementara ruangan itu sebenarnya hanya bisa menampung 10 orang.

“Kami tidak memiliki kapasitas lagi untuk menerima mereka (pasien Covid-19), dan rumah sakit di sekitar Bavaria juga penuh,” tambahnya.

Kepala RKI Lothar Wieler mengatakan lonjakan Covid-19 ini bahkan belum menggambarkan skala infeksi di Jerman seutuhnya. Ia menilai lonjakan infeksi di Jerman mungkin lebih tinggi dua atau tiga kali lipat dari data resmi.

Jerman juga mencatat penambahan angka kematian sebanyak 264 kasus sejak Rabu (17/11) hingga Kamis (18/11). Penambahan ini membuat jumlah total orang yang meninggal akibat pandemi di Jerman mencapai 98.000 orang.

Rata-rata penambahan kasus Covid-19 di Jerman dalam seminggu terakhir juga mencapai 336.9 kasus per 100.000 orang. Seminggu sebelumnya, rata-rata penambahan kasus infeksi corona sebanyak 249.1 kasus.

Jerman merupakan salah satu negara di wilayah barat Eropa dengan tingkat vaksinasi rendah. Sejauh ini, dikutip , hanya 67 persen populasi Jerman yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis lengkap.

Sementara itu, masih ada 33 persen masyarakat Jerman yang sama sekali belum menerima dosis pertama vaksin.

Tingkat vaksinasi yang rendah kemudian menjadi salah satu penyebab kasus Covid-19 di Jerman melonjak, menurut pakar.

Akibat gelombang baru Covid-19 ini, Jerman mulai memberlakukan aturan ketat terhadap warga yang belum menerima vaksinasi lengkap.

Penerapan aturan ketat ini sudah dimulai di Ibu Kota Jerman, Berlin, mulai Senin (15/11). Warga Berlin yang ingin masuk ke bar, restoran, bioskop, ataupun tempat hiburan lain harus menunjukkan bukti vaksinasi lengkap atau bukti telah sembuh dari infeksi virus corona dalam enam bulan.

Sementara itu, koalisi partai pemerintahan baru juga telah memberikan usulan penanganan Covid-19 untuk keseluruhan di Jerman ke parlemen.

Dalam usulan ini, warga Jerman yang ingin menaiki bus dan kereta harus menunjukkan bukti vaksin atau hasil negatif Covid-19.

(pwn/rds)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *