JFW 2022 dan Cita-cita Sustainable Fashion



Jakarta, Indonesia —

Selama ini, dunia fashion memang kerap disangkutkan dengan limbah dan menjadi salah satu kontributor pencemaran lingkungan yang cukup besar.

Para pelaku fashion pun mulai sadar dan saat ini mulai berkiblat pada konsep fashion yang memerhatikan keberlanjutan (sustainable) dan keramahan lingkungan.

Konsep ini pun mulai ditonjolkan pada kegiatan Jakarta Fashion Week 2022 yang berkiblat pada pelaku fashion Tanah Air yang menggunakan konsep sustainable dalam setiap karya mereka. Karya-karya yang terbuat dari kain daur ulang pakaian lama, hingga material lain yang lebih ramah lingkungan.

“Sampah baju ini memang menjadi salah satu limbah yang lumayan banyak, saya terima kasih dengan desainer yang berusaha mencari materi yang eco friendly,” kata Svida Alisjahbana, Chairwoman JFW pada konferensi pers virtual, Rabu (24/11).

Dalam konferensi pers itu, hadir dua brand yang juga akan menampilkan sejumlah karya mereka dalam JFW 2022. Kedua brand lokal ini, yakni Kami dan Nurzahra sama-sama mengembangkan konsep keberlanjutan lingkungan dengan fashion yang lebih ramah lingkungan.

Istafiana Candarini, Founder brand fashion lokal KAMI menyebut beberapa tahun ini pihaknya tak lagi menggunakan plastik biasa, hanya menggunakan plastik yang terbuat dari singkong dan mudah didaur ulang. Bahkan, kain-kain bekas yang tak terpakai mereka kumpulkan untuk dibuat hal lain, seperti kerah, kantong hingga ikat rambut.

“Sejak dua tahun lalu kita pakai plant base plastic yang terbuat dari singkong dan sekarang kita juga lagi mengembangkan recycle fabric. Kita sosialisasi bahan yang ramah lingkungan seperti viscose,” kata Istafiana.

Soal pemilihan pabrik tekstil, dia tak sembarangan. Pabrik yang akan bekerja sama dengan brandnya harus memiliki sertifikasi dalam pengolahan limbah dan ramah lingkungan. Limbah-limbah dari pabrik tersebut harus dikelola dengan baik dan tak dibuang sembarangan.

Sementara itu, Brand Nurzahra juga menerapkan konsep keberlanjutan dengan menggunakan bahan kain yang tidak menyerap banyak air. Salah satunya yakni bamboo jersey, dengan bahan ringan yang tidak menyerap banyak air.

Windri, Founder Nurzahra mengatakan pihaknya juga menggunakan pakaian yang terbuat dari sampah daur ulang botol plastik. Bahan ini bisa digunakan untuk vest maupun celana.

“Ada perusahaan yang recycle plastik botol, dan hasilnya bisa dipakai untuk bahan vest dan celana,” kata Windri.

(tst/chs)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *