Joko Anwar Rehat dari Horor, Bikin Film Pengepungan di Bukit Duri



Jakarta, Indonesia

Joko Anwar memperkenalkan proyek film teranyarnya, yang kali ini disebut “keluar” dari film-film horor yang sudah dikenal luas oleh publik.

Saat jumpa media pada Senin (21/10), Joko Anwar menyebut film terbarunya itu berjudul Pengepungan di Bukit Duri dan ternyata masih akan memacu adrenalin lantaran bergenre action-thriller.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saya percaya bahwa sebagai seorang filmmaker, saya juga seorang seniman yang tidak boleh berada dalam sebuah comfort zone,” kata Joko di hadapan media.

“Jika dari 2017 saya dikenal sebagai seorang pembuat film horor, sampai sekarang banyak sekali orang yang memberikan label bahwa saya adalah seorang pembuat film horor,” lanjutnya.


“Saya merasa saya harus sejenak meninggalkan comfort zone untuk bisa melakukan sesuatu yang berbeda dan kali ini saya diberikan kesempatan yang sangat luar biasa,” kata Joko.

Film kesebelas sineas lulusan ITB tersebut juga akan menggandeng studio internasional, Amazon MGM Studios, yang membuat film ini memungkinkan ditayangkan global dengan judul The Siege of Thorn High.

[Gambas:Video ]

Pengepungan di Bukit Duri akan berlatar Indonesia pada 2027 yang mengalami pergolakan dan di ambang kehancuran karena diskriminasi dan kebencian rasial. Film ini juga menampilkan kehidupan siswa-siswa bermasalah dari sebuah sekolah ‘buangan’.

Pada masa itu, hidup Edwin yang merupakan seorang guru pengganti di Sekolah Menengah Atas Duri dan harus menghadapi pertarungan untuk bertahan hidup di tengah-tengah situasi yang kacau.




Joko Anwar mengenalkan film kesebelasnya, Pengepungan di Bukit Duri, pada Senin (21/10).Joko Anwar mengenalkan film kesebelasnya, Pengepungan di Bukit Duri, pada Senin (21/10). ( Indonesia/Maria Casandra)

“Kami percaya kebaharuan dan konsistensi untuk melakukan eksplorasi memberikan nafas baru pada setiap karya adalah salah satu kunci untuk perfilman Indonesia bisa memiliki sustainaibility yang tinggi,” kata Tia Hasibuan dari Come and See Pictures selaku studio.

“Selain itu setiap film dan series yang kami produksi juga harus mengandung isu yang relevan untuk penonton Indonesia. Kami yakin film bertema yang universal diceritakan dari sudut pandang lokal bisa juga menjadi sebuah tantangan yang menarik bagi penonton internasional,” lanjutnya.

Pengepungan di Bukit Duri dibintangi oleh Morgan Oey, Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Farandika, Raihan Khan, Sheila Kusnadi, Millo Taslim, dan Bima Azriel.

Film ini dijadwalkan tayang pada 2025 di bioskop.

(kes/end)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *