Jokowi Soroti Ketimpangan Vaksin Negara Kaya dan Miskin di KTT ASEM



Jakarta, Indonesia —

Presiden Joko Widodo menyoroti ketimpangan vaksinasi Covid-19 antara negara kaya dan negara miskin. Dari 7,6 miliar dosis vaksin yang sudah disuntikkan di seluruh dunia, mayoritas berada di negara kaya.

“(Sebanyak) 64,99 persen populasi negara kaya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, sementara di negara miskin baru 6,48 persen,” kata Jokowi dalam pidato di Konferensi Tinggi Tinggi (KTT) Asia-Europe Meeting (ASEM) ke-13 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor.

Selain itu, Jokowi juga menyoroti lebih dari 100 juta dosis vaksin di negara G7 tidak terpakai dan kadaluwarsa. Di saat yang sama, hampir 80 negara tidak mencapai target vaksinasi 40 persen populasi di akhir tahun 2021.

Jokowi pun mengajak seluruh pemimpin negara di dunia untuk bekerja sama mencapai target vaksinasi WHO dengan sekam dose-sharing atau berbagi dosis vaksin.

“Dalam pertemuan ini saya mengajak kita semua mengubah situasi ini. Target vaksinasi WHO harus dicapai semua negara. Untuk itu, dose-sharing harus digalakkan, produksi vaksin dinaikkan, dan kapasitas penyerapan negara penerima vaksin ditingkatkan,” kata Jokowi.

Sementara itu, dalam jangka panjang Jokowi juga mengajak para pemimpin ASEM untuk terus memperkuat tata kelola dan arsitektur kesehatan global. Ini akan menjadi salah satu agenda utama dalam Presidensi Indonesia di G-20.

“Dalam kaitan ini, WHO harus diperkuat. Traktat pandemi harus didukung oleh semua negara dan mekanisme pendanaan kesehatan untuk negara berkembang perlu dibangun,” tutur Jokowi.

Saat ini, total vaksinasi dosis satu Indonesia sudah mencapai 66,11 persen atau lebih dari 137 juta dosis. Sedangkan dosis dua baru 44,8 persen atau 93 juta dosis.

(ptj)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *