Jokowi Wanti-wanti Vaksin Kedaluwarsa di NTT dan Yogyakarta



Jakarta, Indonesia —

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut mewanti-wanti vaksin kedaluwarsa di beberapa daerah mulai dari Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilaporkan selama sebulan terakhir.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku menerima pesan khusus dari Presiden Jokowi agar kasus tersebut menjadi perhatian. Jokowi meminta agar vaksin yang terancam melewati masa tenggat penggunaan bisa segera dialihkan.

“Pak Presiden juga menekankan bahwa hati-hati dengan vaksinasi kedaluwarsa. Jadi beberapa provinsi yang laporannya sampai seperti NTT, Jateng, Yogya, perlu diperhatikan agar vaksinasinya jangan sampai kedaluwarsa,” kata Budi dalam jumpa pers daring, Senin (15/11).

“Kalau sudah dekat kedaluwarsa, mungkin kita mengalihkan ke provinsi-provinsi membutuhkan atau ke TNI dan Polri,” tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan dan Pencatatan Sipil NTT Mese Ataupah sebelumnya mengakui ribuan dosis vaksin telah kedaluwarsa dan tidak bisa digunakan lagi di wilayahnya. Total vaksin yang telah kedaluwarsa angkanya disebut mencapai 5.000 dosis.

Ribuan dosis vaksin AztraZeneca itu memiliki masa kedaluwarsa per 31 Oktober 2021 dan tersebar di beberapa kabupaten/Kota di NTT.

Selain di NTT, sebanyak empat ribu lebih dosis vaksin Astrazenecadi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah juga dilaporkan melewati masa tenggat per 29 Oktober 2021. Dinas kesehatan setempat melaporkan semula menerima sebanyak 50 ribu dosis vaksin Astrazeneca pada tanggal 12 Oktober 2021.

Namun, tertera pada vaksin tersebut tanggal kedaluwarsa sampai 29 Oktober 2021. Hingga tanggal kedaluwarsa tiba, sisa vaksin yang belum disuntikkan mencapai sekitar 4.000 dosis.

Meski begitu, Budi memastikan bahwa stok vaksin nasional aman untuk 267 juta penduduk. Dia menyebut pemerintah hingga kini telah mendistribusikan total vaksin sebanyak 267 juta, ke wilayah tingkat kabupaten kota, maupun provinsi.

Dari jumlah tersebut, masih ada sisa sekitar 60 juta dosis yang akan kembali didistribusikan dan akan mencapai target hingga akhir tahun.

“Stok vaksin kita aman, sampai sekarang ada 276 juta. 267 juta dosis sudah didistribusikan ke kabupaten kota, dan provinsi. Seperti tadi yang dipakai sudah 206 juta. Jadi masih ada stok 60 juta juga,” kata dia.

(thr/gil)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *