Jumlah Korban Pelecehan Dokter di Malang Diduga Lebih dari Satu Orang
Malang, Indonesia —
Jumlah korban pelecehan seksual AY, seorang dokter di Persada Hospital Malang, Jawa Timur, diduga lebih dari satu orang.
Hal itu diungkap pengacara korban, Satria Marwan. Ia merupakan kuasa hukum QAR, salah satu korban AY yang sudah mengungkap kasus ini ke publik dan melapor ke kepolisian.
“Per hari ini kita sudah mendapat informasi total ada empat korban dengan dokter yang sama,” kata Satria di Mapolresta Malang Kota, Sabtu (19/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban yang lain itu diketahui setelah beberapa orang tersebut menghubungi kliennya QAR melalui media sosial. Sampai saat ini, pihaknya terus melakukan komunikasi.
Modusnya, AY disebut melakukan spam chat dan mengirim pesan bernada menggoda kepada para korban yang lain.
“Nanti saya akan share kalau saya sudah punya bukti yang lebih kuat dan siapa tahu yang bersangkutan juga akan melapor, itu total ada 4. Tapi saya tidak sebutkan siapa-siapanya, dengan modus yang sama dengan dokter yang sama di rumah sakit yang sama,” ucap dia.
Sebelumnya, perempuan asal Bandung, Jawa Barat berinisial QAR yang diduga jadi korban pelecehan seksual dokter Persada Hospital Malang berinisial AY resmi melapor ke Polresta Malang Kota, Jumat (18/4). Peristiwa itu sendiri sudah terjadi pada 2022 lalu.
Melalui pengacaranya, Satria Marwan mengatakan, QAR akhirnya melapor karena tak ada itikad baik dari terduga pelaku yang juga membantah perbuatannya. Laporannya kini sudah diterima dan teregistrasi dengan Nomor: LP/B/113/IV/2025/SPKT/POLRESTA MALANG KOTA/POLDA JAWA TIMUR.
“Kami pikir dokter ini merasa bersalah dan menyerahkan diri, tapi nyatanya enggak. Jadi terpaksa kita mengambil upaya hukum, kita bikin laporan hari ini,” kata Satria di Mapolres Malang Kota, Jumat (18/4).
|
Kasihumas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto mengatakan, laporan itu resmi diterima pada Jumat (18/4) kemarin sore. Lalu, pihak Unit PPA Satreskrim Polresta Malang langsung melakukan pendalaman kasus sejak kemarin malam.
“Benar memang kemarin sekira pukul 17.00 WIB kami telah menerima pelaporan dari korban dugaan pelecehan oknum dokter dari salah satu RS swasta di Kota Malang. Kami laksanakan pemeriksaan, unit PPA melakukan pendalaman intensif,” kata Yudi, Sabtu (19/4).
Persada Hospital sendiri sedang melakukan investigasi dan proses etik internal terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan salah satu dokter mereka berinisial AY terhadap seorang pasien QAR.
Dokter AY selaku terduga juga sudah dinonaktifkan sementara dari seluruh pelayanan medis usai diduga melakukan pelecehan seksual. Seluruh kewenangan AY ditarik. Namanya pun dihapus dari daftar tenaga medis aktif Persada Hospital.
Dokter spesialis forensik sekaligus anggota Sub Komite Etik dan Disiplin Persada Hospital Galih Endradita mengatakan, proses etik sudah dilakukan dan keputusan awal telah diambil menyikapi dugaan tersebut.
“Sikap sementara yang kami ambil itu adalah yang bersangkutan dinonaktifkan dari semua pelayanan di Persada,” kata Galih saat konferensi pers, Jumat (18/4).
(frd/asr)