Kapolri Akui Akibat Tindakan Polisi, Indeks HAM Menurun



Jakarta, Indonesia —

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkit indeks hak asasi manusia (HAM) yang mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir. Salah satu penyebabnya karena tindakan polisi saat menangani unjuk rasa.

Pernyataan tersebut disampaikan Sigit saat memberikan sambutan dalam Lomba Orasi 2021 di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (10/12).

“Belakang ini, berdasarkan hasil survei, terjadi penurunan indeks HAM di mana tahun 2019 ada di skor 3.2 dan di tahun 2020 menjadi 2.9. Kemudian juga survei Badan Pusat Statistik terjadi penurunan dari 64.9 di tahun 2019 menjadi 56.06 di tahun 2020,” kata Sigit saat memberi sambutan.

Jenderal bintang empat itu lantas mengungkit sejumlah kasus dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota polisi dalam beberapa waktu terakhir hingga menyita perhatian publik.

Misalnya, kata dia, kasus pengamanan peserta unjuk rasa di beberapa daerah seperti Solo hingga Cilacap. Kemudian, penghapusan mural ‘Jokowi 404 Not Found’ dan ‘Dipaksa Sehat di Negara yang Sakit’.

“Muncul fenomena yang terjadi di lapangan akibat tindakan anggota Polri dan petugas lain seperti pengamanan peserta unjuk rasa saat ada kunjungan Presiden RI di Blitar, Solo dan Cilacap, tindakan petugas menghapus mural. Ini menjadi catatan bagi masyarakat,” jelasnya.

Tak hanya itu, Sigit juga mengungkit proses pengamanan aksi unjuk rasa di Tangerang yang sempat viral di media sosial. Kala itu, seorang anggota polisi terekam kamera sedang membanting mahasiswa hingga kejang-kejang.

“Hal-hal ini tentunya menurunkan indeks persepsi terkait dengan kebebasan berpendapat atau kebebasan di dalam masyarakat untuk memberikan ekspresi pendapat yang dilindungi oleh undang-undang,” kata Sigit.

Ia beranggapan, menurunnya Indeks HAM itu dipengaruhi masalah komunikasi antara anggota dan masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi di muka umum.

Oleh sebab itu, ia meminta agar fenomena tersebut dijadikan pelajaran bagi jajarannya untuk dapat menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat.

“Masyarakat pada dasarnya hanya ingin menyampaikan aspirasinya. Sementara anggota Polri ingin menjaga keamanan dan ketertiban,” ucap dia.

Menyikapi hal itu, Listyo sempat mengeluarkan Surat Telegram yang berisikan petunjuk dan arahan agar anggotanya bisa mengamankan aksi unjuk rasa lebih humanis.

(mjo/pmg)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *