Karhutla Indonesia 2021 Naik 15 Persen, NTT dan NTB Tertinggi



Jakarta, Indonesia —

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat terjadi kenaikan kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada tahun 2021 sebanyak 15 persen atau 56.280 hektar dari tahun sebelumnya.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhewanthi menyebut jumlah karhutla tahun 2021 mencapai 353.222 hektar, sementara pada 2020 mencapai 296.942 hektar.

“Terjadi kenaikan karhutla pada tahun 2021 seluas 56.280 ha (15,93 persen) jika dibandingkan tahun 2020,” kata Laksi dalam slide pemaparannya dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2021, Kamis (23/12).

LaksmiĀ mengatakan kenaikan Karhutla tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Pihaknya mencatat, Karhutla di NTT mencapai 137.297 ha dan NTB 100.908 ha.

Meski begitu, Laksmi mengklaim pihaknya telah menunjukan upaya yang baik dalam penanganan karhutla. Sebab, Karhutla yang terjadi di dua provinsi itu terjadi di kuar kawasan hutan dan non mineral.

“Kejadian karhutla ini terjadi di luar kawasan hutan dan di daeran non mineral sehingga menunjukkan upaya kita di daerah mineral terutama pembahasan lahan gambut yang biasanya menjadi sumber utama kebakaran hutan sudah sangat berkurang,” ujarnya.

Dalam pemaparannya, Laksmi membeberkan, Karhutla di NTT didominasi di lahan savanna/padang rumput, semak belukar dan pertanian lahan kering campur semak.

Sementara, Karhutla di provinsi NTB didominasi oleh pertanian lahan kering, savanna, padang rumput dan semak belukar.

Ia menyatakan pihaknya akan tetap mengupayakan penanganan karhutla diĀ dalam maupun luar kawasan hutan.

“Kita masih harus fokus kepada wilayah wilayah lain di luar kawasan hutan,” ucapnya.

(yla/kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *