Kasus Covid Belum Turun, Selandia Baru Akan Buka Lockdown Auckland



Jakarta, Indonesia —

Selandia Baru akan mengakhiri lockdown atau penutupan wilayah yang diberlakukan di kota terbesar negara itu, Auckland bulan depan, meski kasus Covid-19 belum turun.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan pada 2 Desember nanti, negaranya akan mengadopsi kebijakan baru untuk mengatasi varian Delta, pada Senin (22/10).

“Kebenaran pahit saat ini adalah Delta ada di sini dan tak akan pergi. Sementara belum ada satu pun negara yang berhasil menghilangkan (varian) Delta secara penuh. Selandia Baru masih berada dalam posisi yang lebih baik daripada kebanyakan (negara lain) yang mengatasinya (penyebaran varian Delta),” kata Ardern, dikutip dari AFP.

Sebelumnya, Ardern menerapkan strategi nol-Covid untuk menangani pandemi Covid-19. Namun, varian Delta yang semakin mengganas membuat Ardern harus mengubah strateginya menjadi hidup bersama Covid.

Sejak penyebaran varian Delta, Auckland telah mengalami lockdown sejak pertengahan Agustus. Setelah berbulan-bulan, Ardern kemudian memutuskan untuk membuka Auckland pada 15 Desember.

Dalam menangani pandemi, Selandia Baru kini menggunakan sistem lampu lalu lintas. Warna hijau berarti hampir tak memiliki kontrol virus, sementara warna merah mengartikan bisnis dapat dibuka tetapi pelanggan harus sudah divaksinasi dan melakukan pembatasan sosial.

“Perbedaan utama antara kedua sistem adalah bahwa izin vaksin akan segera diperlukan di tempat-tempat seperti bar, gym, dan restoran,” kata Ardern.

Walaupun demikian, Selandia Baru masih berkutat dengan kenaikan angka kasus harian positif Covid-19.

Menurut data Universitas Johns Hopkins, sebanyak 204 kasus Covid-19 baru terdeteksi di Selandia Baru pada Minggu (21/11). Selama sepuluh hari terakhir, tambahan kasus harian di negara itu juga tak pernah kurang dari 100.

Angka tersebut cukup tinggi, mengingat Selandia Baru sebelumnya tak pernah mendapatkan kenaikan kasus harian positif Covid-19 di atas 100 kala awal pandemi.

Tak hanya itu, ribuan warga Selandia Baru juga sempat berdemonstrasi memprotes kebijakan vaksin dan lockdown yang diterapkan negara itu. Protes ini dilakukan di gedung parlemen Selandia Baru yang disebut Beehive.

Para demonstran menyerukan slogan kebebasan bersamaan dengan tuntutan mereka yang meminta pemerintah untuk membatalkan kewajiban vaksinasi dan mencabut lockdown.

“Saya tidak akan dipaksa untuk menerima sesuatu yang saya tidak mau ada di dalam diri saya,” kata seorang pengunjuk rasa di luar parlemen, dikutip Reuters.

“Saya meminta (pemerintah) untuk kembali seperti 2018. Semudah itu. Saya ingin kebebasan saya kembali.”

“Perlakukan kami seperti manusia!” seru pendemo lain ketika ditanya terkait sikap pemerintah yang akan mewajibkan vaksinasi. Saya di sini untuk kebebasan. Pemerintah, apa yang mereka lakukan, merupakan tindakan anti-kebebasan.”

(pwn/bac)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *