Kasus Dokter Gadungan Tanggung Jawab Klub
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan kasus dokter gadungan Elwizan Aminudin di PSS Sleman merupakan tanggung jawab klub.
Iriawan membenarkan informasi yang beredar kalau Amin, sapaan Elwizan Aminudin, merupakan dokter gadungan.
Iriawan menyayangkan hal ini bisa terjadi, bukan hanya PSS yang jadi korban tetapi juga beberapa klub Liga 1.
Beberapa klub yang sempat menggunakan jasa Elwizan Aminudin adalah Persita Tangerang, Kalteng Putra, Sriwijaya FC, Bali United, Kalteng Putra, dan terakhir PSS, sebelum akhirnya kedoknya terbongkar.
“Betul, yang bersangkutan mengaku sebagai alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Yang bersangkutan juga pernah menjadi dokter di beberapa klub,” kata Iriawan kepada Indonesia.com.
“Di PSS Sleman ini kemudian identitas dia terbongkar. Ternyata Elwizan Aminudin bukan dokter. Sebenarnya ini urusan ofisial tim, itu bukan ranah PSSI. Itu menjadi tanggung jawab klub,” ujarnya.
Lelaki yang biasa disapa Iwan Bule ini tak membantah bahwa Elwizan Aminudin juga sempat menangani Timnas Indonesia kategori usia. Namun, menurut Iriawan, itu terjadi bukan di era kepengurusannya.
“Betul yang bersangkutan pernah menjadi dokter Timnas di 2018, tetapi tidak lama karena dia hanya sebagai dokter pengganti,” tulis Iriawan lewat pesan singkat pada Jumat (3/12).
“Walau demikian saya sangat menyesalkan ulah oknum seperti ini. Sangat merugikan tim,” tulis purnawirawan polisi bintang tiga tersebut.
|
Kasus ini mengemuka setelah akun @igbalamin89 berkicau di media sosial Twitter. Ia menyebut Elwizan Aminudin sebagai dokter gadungan. Akun itu juga menyebut Elwizan Aminudin tak terdaftar di IDI, DIKTI, dan KKI.
Direktur Utama PSS Andy Wardhana yang dikonfirmasi Indonesia.com, hingga berita ini ditayangkan belum memberikan respons. Elwizan yang dikontak secara terpisah juga tak memberikan balasan.
(abd/rhr)