Kasus Pembakaran Kantor PSS Berakhir Damai
Kasus percobaan pembakaran kantor manajemen PSS Sleman atau Omah PSS di Sariharjo, Ngaglik, Sleman pada Minggu (28/11) lalu, berujung damai.
Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono menyebut pihak m anajemen PSS selaku pelapor telah mencabut laporan terkait peristiwa kemarin.
“Laporan mereka sudah cabut. Dari PT PSS itu kemarin itu ternyata sudah bermediasi dengan pelaku. Kemarin mereka datang ke kami, didampingi dari pemerintah daerah juga,” kata Wachyu saat dihubungi, Kamis (2/12).
Wachyu menegaskan pihaknya tak melakukan intervensi apa pun mengenai keputusan ini. Manajemen, lanjutnya, beralasan kedua pelaku masih bagian dari keluarga besar PSS.
“Anak-anak mereka sendiri, suporter mereka sendiri,” imbuh Mantan Kapolres Bantul itu.
“Kami sifatnya tidak masalah, mereka tetap dalam pengawasan kami. Proses penyidikan kan masih. Kalau mereka dirasa nanti tidak baik, kami bisa buka lagi perkaranya,” tutupnya.
Terpisah, Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada Andywardhana Putra menyebut jika pencabutan laporan dilakukan kemarin selepas mengetahui kekecewaan terhadap manajemen dan performa klub yang melatarbelakangi motif peristiwa ini.
Terlebih, pelaku percobaan pembakaran kemarin, kata Andywardhana, juga telah meminta maaf secara terbuka kepada manajemen.
“Maka kami membukakan pintu maaf dan berdamai,” katanya saat dihubungi.
Andywardhana melanjutkan pihak manajemen bakal membuka pintu dialog bagi para pendukung PSS ke depannya demi membangun komunikasi antar supoter dan manajemen.
“Kami mau punya komunikasi yang lebih baik dengan suporter, kami edukasi suporter supaya memberikan dukungan yang positif kepada tim,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, dua pelaku percobaan pembakaran kantor manajemen PSS menyerahkan diri ke Polres Sleman, Selasa (30/11) malam. Mereka adalah GD (36), warga Pundong, Bantul dan TL (26), warga Trimulyo, Sleman. Keduanya teridentifikasi sebagai oknum suporter dari salah satu kelompok pendukung PSS Sleman.
Berdasarkan pemeriksaan polisi, perbuatan para pelaku ini didasari rasa kekecewaan terhadap manajemen klub serta performa PSS selama berkompetisi di Liga 1 2021-2022. Aksi ini juga diketahui dilakukan saat kondisi pelaku dalam pengaruh minuman keras.
(kum/jal)