Kebakaran Gedung Cyber 1, Wagub Evaluasi Bangunan di DKI Tanpa Jendela



Jakarta, Indonesia —

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mengevaluasi gedung-gedung, terutama yang tak dilengkapi jendela, buntut insiden kebakaran yang melalap Gedung Cyber 1 di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/12).

Dalam insiden yang diduga dipicu korsleting listrik itu, dua orang meninggal dunia diduga karena menghirup asap kebakaran.

“Memang di gedung-gedung di Jakarta ini banyak sekali gedung yang tertutup tanpa jendela. Nah ini menjadi perhatian kita ke depan, nanti kita evaluasi bagaimana menyikapinya,” kata dia, Kamis (2/12) malam saat meninjau lokasi kebakaran.

Riza membuka opsi memberi palu atau kapak pemecah kaca di gedung-gedung tanpa jendela. “Sehingga kalau terjadi kebakaran seperti ini, segera saja kacanya dipecahkan dengan alat pemecah kaca kayak yang di bus-bus besar itu,” kata dia.

Menurut Riza, pihak kepolisian saat ini masih mendalami unsur kesengajaan dalam insiden kebakaran gedung Cyber 1. Pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran, dari dugaan sementara karena korsleting listrik.

“Sedang dilihat, diteliti, diproses, pada waktunya nanti akan kita sampaikan apa yang menjadi penyebab kebakaran,” kata dia.

Kebakaran Gedung Cyber 1 ini menewaskan dua orang diduga akibat terjebak dalam gedung saat api mulai menjalar. Keduanya berinisial R (28) dan S (19). Satu korban lainnya, B (20), selamat meski sempat ikut terjebak.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan bakal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab kebakaran di Gedung Cyber 1, hari ini.

“Nanti mau melaksanakan olah TKP, karena sampai dengan malam hari (kemarin) ruangan masih berasap dan kabel-kabel kebakar,” kata dia, kepada wartawan, Jumat (3/12).

Ridwan menuturkan rencananya tim Laboratorium Forensik Polri juga akan dilibatkan untuk mengungkap penyebab kebakaran di gedung tersebut.

Dalam proses penyelidikan, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk digali keterangannya terkait kebakaran tersebut. “Sudah beberapa saksi, sudah diperiksa,” ucap Ridwan.

Sejauh ini, kebakaran itu diduga disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik yang terjadi di ruang server yang memicu kepulan asap tebal.

“Diduga karena arus pendek. Tidak ada api merambat, hanya asap saja di lantai dua,” kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Herbert Plider Lomba Gaol dikutip dari Antara, Kamis (2/12).

(thr/dis/arh)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *