Kegagalan di Liga Champions Dorong Buffon Terus Main
Kiper Parma, Gianluigi Buffon menyebut kegagalan memenangkan Liga Champions punya andil besar di balik keputusannya untuk terus main.
Buffon sudah dikenal sebagai salah satu kiper terbaik di dunia dalam dua dekade terakhir. Ia bisa meraih banyak trofi bersama Parma, Juventus, dan Paris Saint-Germain. Buffon juga sudah juara Piala Dunia di 2006 bersama Italia.
Namun salah satu trofi besar yang masih gagal diraih Buffon adalah Liga Champions. Buffon tiga kali tampil di final bersama Juventus yaitu pada 2003, 2015, dan 2017 namun semuanya berujung kegagalan.
Meski masih gagal mewujudkan mimpi juara Liga Champions, Buffon mengakui bahwa kegagalan itu memberikan dampak positif berupa motivasi tinggi dan membuat kariernya bertahan lama.
“Tidak memenangkan Liga Champions membuat jiwa kompetitif saya tetap hidup. Mungkin bila saya memenangkan Liga Champions, saya sudah memutuskan pensiun. Saya tidak punya lagi tujuan penting untuk dicapai,” kata Buffon seperti dikutip dari Football Italia.
Buffon bakal menginjak usia 44 tahun pada Januari mendatang. Di awal musim lalu, Buffon memutuskan meninggalkan Juventus dan kembali ke Parma yang berlaga di Serie B.
Buffon sendiri belum memberikan tanda ingin pensiun dan meninggalkan lapangan hijau. Menurut Buffon, masih ada sejumlah pengalaman yang ingin ia rasakan sebagai pemain sepak bola.
“Saya ingin bermain di Meksiko atau Amerika Serikat. Itulah pengalaman yang ingin saya coba, namun kita lihat saja apa yang bakal terjadi.”
|
|
“Bila kalian bertanya tentang yang bakal saya lakukan di masa depan, saya tidak tahu peluang soal jadi pelatih. Satu hal yang saya tahu pasti adalah saya ingin selalu meningkatkan kualitas,” kata Buffon.
Posisi Parma di klasemen Serie B saat ini ada di peringkat ke-13.Parma butuh usaha keras untuk bisa merangkak naik ke papan atas dan mendapat promosi ke Serie A musim depan.
(ptr)
