Kemenkes Beber Cara Lacak Kontak Erat Kasus Omicron
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi membeberkan strategi penelusuran kontak (tracing) pada kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron yang sudah teridentifikasi di Indonesia baru-baru ini.
Nadia menyebut penelusuran kontak dilakukan secara sampling pada sejumlah penumpang dalam transportasi yang sama, khususnya di pesawat terbang lantaran kasus Omicron dinilai merupakan kasus impor.
“Tentunya selama perjalanan dilakukan tracing dengan siapa saja yang pada saat itu kontak pada saat perjalanan, dan biasanya itu adalah dua baris di depan dari yang positif tadi, dan dua baris di belakang,” kata Nadia acara yang disiarkan melalui live instagram @kemenkes_ri, Senin (20/12).
Kendati demikian, Nadia juga kembali mengingatkan para pelaku perjalanan internasional tetap menjalani masa karantina selama 10 hari dengan ditambah pemeriksaan PCR dua kali yakni pada saat kedatangan dan pada saat masa karantina akan selesai. Upaya itu bertujuan untuk mendeteksi penularan kasus dan juga kontak erat.
Oleh sebab itu, Nadia kembali mewanti-wanti agar seluruh WNI maupun WNA tidak menyepelekan kebijakan masa karantina. Ia juga mengimbau agar WNI tidak melakukan perjalanan ke luar negeri kecuali dengan urgensi tertentu.
“Dan kalau kemudian hasilnya warga positif, itu dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan whole genome sequences (WGS),” imbuhnya.
Lebih lanjut, Nadia juga menginformasikan saat ini terdapat tiga kasus warga yang terpapar varian Omicron di Indonesia. Rinciannya, yakni WNI petugas kebersihan di Wisma Atlet, serta masing-masing WNI pelaku perjalanan dari Amerika Serikat dan Inggris.
Nadia menambahkan kasus pertama pada WNI petugas kebersihan di Wisma Atlet merupakan kasus penularan yang diduga terjadi dari WNI yang baru tiba dari Nigeria pada akhir November lalu. Ia juga menyebut bahwa keseluruhan kasus varian Omicron tanpa gejala atau OTG.
“Semuanya tidak bergejala, jadi gejalanya hampir tidak ada sama sekali. Bahkan, yang petugas di Wisma Atlet sudah negatif hasilnya, yang 2 WNI kita masih menunggu untuk hasil exit test-nya,” ujar Nadia.
(khr/sfr)