Kemkes Pastikan Warga Covid di Sukabumi Usai dari Saudi Bukan Omicron



Jakarta, Indonesia —

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan hasil pemeriksaan pengurutan genom secara keseluruhan (Whole Genome Sequencing/WGS) dari warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang dilaporkan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) setelah kepulangan dari Arab Saudi bukan terpapar varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyebut warga tersebut juga sudah melakukan isolasi selama 10 hari setelah kedatangannya di Indonesia pada 28 November lalu.

“Itu positif Covid-19 saat datang ya. Dan pasti dilakukan isolasi dan kalau tanggal 28 November positif Covid-19, pemeriksaan WGS hanya lima hari dan hasilnya sudah ada,” kata Nadia melalui pesan singkat kepada Indonesia.com, Rabu (8/12).

Kendati demikian, Nadia belum bisa menyebutkan hasil pemeriksaan warga tersebut apakah terpapar ‘Variant of Concern (VoC)’ yang lain. Ia hanya menegaskan bahwa temuan tersebut tidak terkait varian Omicron.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes ini mengatakan, dari 9.527 spesimen warga yang diperiksa menggunakan metode WGS per 6 Desember. Masih nihil ditemukan varian Omicron. Adapun dari lima VoC yang ditetapkan WHO, Indonesia baru menemukan varian Alfa, Beta, dan Delta.

“Yang pasti bukan varian Omicron ya, bisa saja varian Delta atau lainnya,” kata dia.

Sebelumnya, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengkonfirmasi temuan satu kasus positif Covid-19 dari warga yang baru tiba di Indonesia setelah dari Arab Saudi. Sebagaimana diketahui, Arab Saudi baru-baru ini juga telah mengkonfirmasi menemukan varian Omicron.

Humas Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi Eneng Yulia menambahkan untuk pasien yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri, Satgas Covid masih melakukan penelusuran untuk mengetahui dari siapa dan di mana yang bersangkutan bisa tertular virus tersebut.

Selain itu, penelusuran kepada orang yang pernah kontak erat dengan pasien juga masih dilakukan untuk antisipasi penyebaran Covid-19 dan mempercepat penanganan jika ditemukan ada warga lainnya yang terkonfirmasi positif akibat kontak erat dengan pasien sebelumnya.

(khr/kid)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *