Kenali 6 Gejala Diabetes pada Kulit



Jakarta, Indonesia —

Diabetes dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh, termasuk kulit. Gejala pada kulit terkadang merupakan tanda awal bahwa seseorang mengidap diabetes. Berikut gejala diabetes pada kulit.

Menurut data International Diabetes Federation (IDF) 2021, 537 juta orang dewasa (20-79 tahun) di dunia hidup dengan diabetes, di mana Indonesia menempati posisi kelima dalam daftar dengan 19,5 juta kasus diabetes.

Sebagian besar kondisi kulit dapat dicegah atau diobati dengan mudah jika diketahui lebih awal. Berikut sejumlah gejala diabetes pada kulit, menurut American Diabetes Association.

1. Infeksi bakteri

Beberapa jenis infeksi bakteri terjadi pada penderita diabetes:

– Styes (infeksi pada kelenjar kelopak mata)
– Bisul
– Folikulitis (infeksi pada folikel rambut)
– Karbunkel (infeksi dalam pada kulit dan jaringan di bawahnya)
– Infeksi di sekitar kuku

Jaringan yang meradang biasanya panas, bengkak, merah, dan nyeri. Beberapa organisme yang berbeda dapat menyebabkan infeksi, yang paling umum adalah bakteri Staphylococcus, juga disebut staph.

2. Infeksi jamur

Penyebab infeksi jamur pada penderita diabetes seringkali adalah Candida albicans. Jamur seperti ragi ini dapat membuat ruam gatal pada area merah yang lembap dan dikelilingi oleh lepuh dan sisik kecil. Infeksi ini sering terjadi pada lipatan kulit yang hangat dan lembap.

Area yang bermasalah adalah di bawah payudara, di sekitar kuku, di antara jari tangan dan kaki, di sudut mulut, di bawah kulup (pada pria yang tidak disunat), serta di ketiak dan selangkangan.

Infeksi jamur yang umum termasuk gatal di selangkangan, kaki atlet, kurap (bercak gatal berbentuk cincin), dan infeksi vagina yang menyebabkan gatal.

3. Gatal

Rasa gatal yang terlokalisir sering disebabkan oleh diabetes. Ini dapat disebabkan oleh infeksi jamur, kulit kering, atau sirkulasi yang buruk.

Ketika sirkulasi yang buruk menjadi penyebab gatal, area yang paling gatal mungkin adalah bagian bawah kaki.

Anda mungkin bisa mengobati gatal sendiri. Batasi seberapa sering Anda mandi, terutama saat kelembapannya rendah. Gunakan sabun ringan dengan pelembap dan oleskan krim kulit setelah mandi.

4. Dermopati diabetik

Diabetes dapat menyebabkan perubahan pada pembuluh darah kecil. Perubahan ini dapat menyebabkan masalah kulit yang disebut dermopati diabetik.

Dermopati sering terlihat seperti bercak coklat muda dan bersisik. Kondisi ini mungkin berbentuk oval atau melingkar. Beberapa orang kerap salah mengira kondisi tersebut sebagai bintik-bintik penuaan.

Gangguan ini paling sering terjadi pada bagian depan kedua kaki. Bercak tidak sakit, terbuka, atau gatal. Dermopati tidak berbahaya dan tidak perlu diobati.

5. Luka sembuh dalam waktu lama

Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah. Kondisi ini pada gilirannya dapat mengganggu sirkulasi darah.

Akibatnya, setiap luka yang muncul membutuhkan waktu lama untuk sembuh, bahkan hingga hitungan pekan atau bulan.

Selain itu, gejala awal diabetes juga diperparah dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Kadar gula darah yang terlampau tinggi pada pasien diabetes membuat sel-sel tubuh yang bertugas untuk menjaga sistem imun melemah.

Akibatnya, luka sedikit saja bisa jadi infeksi parah yang sulit diobati dan butuh waktu yang lama untuk penyembuhan.

6. Bercak kulit gelap

Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga bisa menandakan risiko diabetes. Bercak gelap yang terasa lembut ini dikenal dengan istilah medis acathosis nigricans.

(agn)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *