Kenapa Jawa-Nusa Tenggara Masih Panas ‘Mendidih’? Cek Penjelasan BMKG




Jakarta, Indonesia

Bagian selatan khatulistiwa Indonesia masih merasakan cuaca panas ‘mendidih’ dalam beberapa waktu terakhir, di saat sejumlah wilayah sudah masuk musim penghujan. Apa penyebabnya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan sejumlah wilayah di selatan khatulistiwa, dari mulai Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara, mengalami cuaca panas dalam beberapa waktu terakhir.

“Dalam beberapa waktu terakhir ini sejumlah wilayah di selatan Indonesia terutama Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mengalami cuaca panas pada siang hari yang diikuti dengan turunnya hujan pada sore hingga malam hari,” demikian keterangan BMKG, dikutip Selasa (15/10).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut BMKG kondisi ini merupakan salah satu ciri masa peralihan musim ketika pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari didahului oleh udara panas dan terik pada pagi hingga siang hari.

Karakteristik hujan pada periode peralihan cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hinggalebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dalam durasi singkat.

Cuaca panas tersebut terekam dalam data pengamatan suhu udara maksimum yang mencapai 37,5 derajat Celsius di beberapa wilayah, terutama di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara.

Beberapa wilayah tersebut meliputi Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Kaharudin Nusa Tenggara Barat (37,5 °C), Stasiun Meteorologi Gewayantana Nusa Tenggara Timur (36,9 °C), Stasiun Meteorologi Kertajati Jawa Barat dan Stasiun Meteorologi Sultan Muhammad Salahuddin Nusa Tenggara Barat (36,8 °C).

Kemudian, Stasiun Meteorologi Perak I Jawa Timur (36,7 °C), Stasiun Meteorologi Tanjung Perak Jawa Timur (36,2 °C), Stasiun Meteorologi Tanjung Emas Jawa Timur (36,1 °C), dan Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Jawa Tengah (36,0 °C).

“Berdasarkan analisis terkini, kondisi suhu panas diprediksi masih dapat terjadi dalam sepekan ke depan pada siang hari, yang diikuti dengan potensi turunnya hujan pada sore hingga malam hari terutama di wilayah Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara,” kata lembaga.

“Hal ini merupakan ciri masa peralihan menuju musim hujan di wilayah tersebut,” lanjutnya.

Menurut BMKG awal musim hujan di wilayah selatan Indonesia secara umum bervariasi.
Namun, diprediksi akan terjadi pada akhir Oktober hingga awal November mendatang dengan puncak musim hujan terjadi pada Januari-Februari 2025.

(dmi)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *