Kepala Media Piala Dunia Qatar Ditangkap, FIFA Didesak Turun Tangan
FIFA didesak turun tangan menangani perkara penangkapan kepala media Piala Dunia Qatar 2022, Abdullah Ibhais.
Ibhais ditangkap di Doha pada Senin (8/11) dini hari waktu setempat. Daily Mail menyebut penangkapan tersebut tak lain buntut dari penentangan kepada atasan terkait protes pekerja migran yang tak menerima gaji berbulan-bulan pada 2019.
Ibhais, yang merupakan wakil direktur komunikasi Piala Dunia, membocorkan pesan WhatsApp yang menunjukkan petinggi panitia Piala Dunia Qatar berusaha menghindari pemogokan kerja melibatkan 5.000 pekerja migran.
Atasannya meminta Ibhais mengklaim para pekerja yang tidak dibayar bukan bagian dari Piala Dunia. Sementara Ibhais disebut menolak kebijakan dari para petinggi.
Keluarga Ibhais pada Rabu (17/11) waktu setempat, mengatakan penangkapan tersebut merupakan upaya untuk membungkam kritik. Mereka mendesak FIFA turun tangan menyelesaikan masalah Ibhais dan panitia Piala Dunia Qatar.
Ibhais, yang merupakan warga negara Yordania, diskors dari pekerjaannya dan dituduh mencoba mengambil keuntungan secara ilegal dari proses tender dua tahun lalu.
Dia dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena penipuan, tetapi dengan jaminan menunggu hasil banding namun ia kembali ditahan pada Senin.
Di tempat terpisah, timnas Denmark telah mengumumkan serangkaian protes untuk Piala Dunia Qatar. Denmark bahkan akan mengganti sponsor kit mereka dengan ‘pesan kritis’ kepada Qatar demi meningkatkan kesadaran bahaya pelanggaran hak asasi manusia.
Asosiasi sepak bola Denmark juga berjanji akan membatasi jumlah ofisial yang melakukan perjalanan ke Piala Dunia 2022 untuk menunjukkan kepergian mereka ke Qatar hanya untuk sepak bola.
(jun/rhr)