Kerusuhan Ormas di Karawang Telan Korban, Diduga Akibat Rebutan Limbah



Jakarta, Indonesia —

Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menduga kerusuhan ormas di daerahnya akibat rebutan limbah ekonomis perusahaan.

“Di Karawang, yang namanya bentrokan kelompok masyarakat biasanya terkait dengan rebutan limbah ekonomis. Itu sudah jadi rencana aksi Pemkab Karawang dalam penanganan konflik,” kata Kepala Kesbangpol setempat Sujana Ruswana, di Karawang, dikutip Antara, Kamis (25/11).

Meski demikian, pihaknya belum dapat menyebutkan penyebab pasti kerusuhan ormas di Karawang. Terkait rebutan limbah ekonomis, menurutnya, hal itu masih dugaan sementara.

“Potensi konflik di Karawang itu dari dulu rebutan limbah, konflik lahan, teroris, tempat ibadah. Tapi yang sering terjadi itu akibat rebutan limbah dan tempat ibadah,” katanya.

Sujana menyayangkan peristiwa bentrokan tersebut hingga terjadi perusakan kendaraan dan menyebabkan beberapa orang kritis bahkan meninggal dunia.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini, seharusnya kalau ada masalah, lebih baik aparat dilibatkan. Pasti aparat dapat membantu menyelesaikan,” katanya.

Ia pun menyayangkan hal tersebut karena bentrokan ormas terjadi berulang-ulang. Apalagi sebelumnya pihaknya bersama pihak kepolisian dan Kodim melakukan deklarasi damai dengan para ketua ormas.

Dalam kerusuhan ormas ini, satu orang dinyatakan meninggal dunia saat mendapat perawatan di Mandaya Hospital, Rabu (24/11) malam. Korban meninggal dunia itu bernama Achmad Sudir yang berasal dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Korban meninggal dunia setelah kehilangan banyak darah akibat luka bacok di beberapa bagian badannya.

Bentrokan ini terjadi antara dua kelompok masyarakat yang berasal dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan LSM NKRI. Kericuhan berlangsung di jalan Interchange Karawang Barat, Rabu siang. Beberapa video rekaman bentrokan ini tersebar di media sosial.

(Antara/pmg)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *