Kesaksian Mantan Pacar, Sebut Hidup ‘Dikontrol’ P-Diddy

Jakarta, Indonesia —

Mantan pacar Sean ‘Diddy’ Combs alias P-Diddy, Cassie Ventura mengaku hidupnya ‘dikendalikan’ oleh rapper sekaligus produser musik tersebut. Hal itu disampaikan Cassie saat bersaksi di sidang lanjutan terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret Combs, Selasa (13/5).

Menurut Cassie, Combs ‘mengendalikan’ hidupnya dengan cara mengancam bakal menyebarkan video pelecehan seksualnya agar tetap berada di bawah kendalinya. Para juri juga telah mendengar dakwaan jaksa yang menyebut bahwa Combs menggunakan kekerasan dan ancaman menghancurkan reputasi untuk memanipulasi wanita.

“[Combs] mengendalikan banyak hal dalam hidup saya,” kata Cassie, melansir AFP, Selasa (13/5).

Combs disebut memiliki banyak sumber daya untuk menggunakan video Cassie yang mengandung unsur pornografi untuk mengeksploitasinya.

Dalam sebuah rekaman CCTV hotel dari bulan Maret 2016 yang diperlihatkan kepada para juri pada hari Senin, Combs terlihat secara brutal memukuli dan menyeret Cassie.

Seorang mantan petugas keamanan di hotel InterContinental di Los Angeles, Israel Florez, mengatakan pada sidang perdana bahwa dia yang pertama kali berada di tempat kejadian setelah insiden tersebut. Dalam kesaksiannya, Combs berusaha menyuapnya dengan iming-iming uang US$100 ribu atau sekitar Rp1,6 miliar.

Kesaksian Florez menjadi dasar bagi jaksa penuntut untuk memperlihatkan rekaman keamanan yang dipublikasikan oleh tahun lalu.

Panel yang terdiri dari 12 juri dan enam juri pengganti yang bertanggung jawab untuk menentukan nasib Combs.

Namun tim pengacara Combs bersikeras bahwa meskipun beberapa perilakunya patut dipertanyakan, namun hal tersebut tidak dapat dijadikan bukti atas pemerasan dan perdagangan seks yang dituduhkan kepadanya.

Sebelumnya, P-Diddy menjalani sidang perdananya pada Senin (12/5). Jaksa penuntut umum menyatakan P-Diddy ‘menjalankan perusahaan kriminal’.

Dalam pernyataan pembukaannya, jaksa Emily A Johnson menuduh Combs telah mengancam, membius, dan memaksa wanita untuk berhubungan seks.

Ia bahkan mengatakan bahwa Combs memiliki kelompok rahasia yang membantunya menutupi kejahatan. Sumber daya ‘perusahaan’ digunakan untuk memenuhi hasrat seksualnya.

Combs, menurut jaksa penuntut, melakukan kejahatan demi kejahatan selama 20 tahun lamanya.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video ]