Ketika Semua Hal ‘Dikit-dikit’ Dibilang Toxic



Jakarta, Indonesia —

Istilah toksik belakangan lebih dikenal sebagai bagian dari masalah kehidupan. Seperti halnya di lingkungan kerja, keluarga, pertemanan, serta hubungan dengan pasangan bisa dianggap toxic.

Menelaah maknanya, toksik atau toxic menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti racun, beracun, dan berkenaan dengan racun.

Sementara dari sudut pandang psikologi, psikolog klinis Kasandra Putranto mengatakan, toxic dapat dipersepsikan sebagai segala hal yang dapat memengaruhi diri secara negatif.

“Yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental seseorang, yang dapat menyebabkan peningkatan stres dan kecemasan, penurunan produktivitas, dan semangat hidup yang rendah,” kata Kasandra saat dihubungi Indonesia.com, Jumat (10/12).

Hanya saja saat ini setiap orang punya labeling sendiri soal pengertian toxic. Dikit-dikit dibilang toxic, bertentangan sedikit dibilang toxic. 

Masih ada persepsi yang salah di tengah masyarakat dengan menganggap segala hal yang tidak sesuai dengan dirinya lantas dicap sebagai sesuatu yang toksik.

Menurut Kasandra, misalnya, jika seseorang memberikan nasihat secara tegas dengan tujuan agar seseorang bisa menjadi lebih baik, maka hal tersebut tidak bisa disebut toksik meskipun setuju atau tidak setuju dengan nasihat tersebut.

“Jika tidak setuju, cukup berterima kasih untuk nasihat tersebut, untuk kemudian tidak terlalu memikirkannya,” katanya.

Di sisi lain, toksik pun bisa jadi datang dari pemikiran diri sendiri jika tidak memahami apa itu makna dan gejalanya.

Ketidakpahaman ini yang kemudian bisa membuat diri melabelkan cap toksik pada segala hal. Agar tidak terjebak dalam hal itu, berikut penjelasan Kasandra mengenai makna dan cara agar tidak langsung menganggap segala hal menjadi toxic. Pasalnya, bisa jadi yang toxic itu menjadi bagian dari sifat orang tersebut bukan orang lain.

Seseorang yang memiliki sifat toksik diartikan sebagai seseorang dengan pengaruh negatif yang dapat mengeksploitasi, dan menguras energi dengan perilaku yang penuh drama, serta membuat kelelahan secara emosional.

“Mereka cenderung manipulatif, menipu, egosentris, dan mendominasi, tetapi tidak akan menunjukkan warna aslinya sampai mereka cukup dekat untuk mengeksploitasi orang lain. Jika tidak berhati-hati, hubungan dengan orang yang toxic dapat merampas semua kebahagiaan, motivasi, dan harga diri seiring waktu,” paparnya.

Dia menekankan bahwa toxic itu berbeda pada setiap individu. Secara umum, seseorang yang toksik, yaitu:

1. Seseorang yang memperlakukan orang lain dengan kasar, baik secara fisik maupun emosional
2. Seseorang yang memanipulasi, yaitu mengontrol kamu tanpa kamu ketahui
3. Seseorang yang mengeksploitasi atau memanfaatkan
4. Seseorang yang tidak pernah setuju dengan orang lain, mereka percaya bahwa mereka benar tentang segala hal, dan dengan demikian, akan sering mencoba mengintimidasi dan mengendalikan orang lain untuk melakukan sesuatu dengan cara mereka.
5. Seseorang yang akan selalu negatif

Simak cara mengenali lingkungan toksik dan cara agar tak sembarang beri cap toksik di halaman berikut.

Mengenal lingkungan toksik dan cara agar tak sembarang beri cap toksik


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *