Kisah Pria Cari Harddisk Bitcoin Rp5 Triliun di Gundukan Sampah



Jakarta, Indonesia —

Seorang pria Wales bernama James Howell melakukan pencarian harddisk komputer bernilai US$350 juta atau sekitar Rp5,03 triliun di sebuah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah selama 8 tahun.

Pencarian tersebut dimulai saat Howell membuang hard drive atau yang lebih dikenal dengan harddisk pada tahun 2013.

Sampah yang ia buang saat itu akan berakhir di tempat pembuangan sampah di Newport, Wales.

Setelah sampah tersebut dibuang, Howell baru menyadari jika harddisk yang dia buang memuat 7.500 Bitcoin yang saat itu bernilai US$665 ribu atau sekitar Rp9,56 miliar, dan saat ini bernilai lebih dari Rp5 triliun.

Begitu sadar, Howell mulai mencari harddisk tersebut dan terus mencari sejak saat itu. Selama delapan tahun terakhir, James Howells telah mengeruk gundukan sampah untuk memburu uangnya yang hilang dalam tumpukan sampah seukuran lapangan sepak bola.

“Saya berbicara dengan salah satu orang di sana, menjelaskan situasinya. Dan dia benar-benar membawa saya keluar dengan truknya ke tempat-tempat pembuangan sampah, parit yang sedang mereka kerjakan,” kata Howells dalam sebuah wawancara denganĀ Guardian pada 2013 silam.

“Ini seukuran lapangan sepak bola, dan dia mengatakan sesuatu dari tiga atau empat bulan lalu akan berada sekitar tiga atau empat kaki di bawah” lanjutnya.

“Saya berada pada titik di mana saya tertawa atau menangis tentang hal itu. Mengapa saya tidak keluar dengan sekop sekarang? Saya pikir saya hanya pasrah karena tidak pernah dapat menemukannya,” tambahnya.

Setelah percakapan tersebut, Howell berpikir untuk menyerah pada kenyataan bahwa kekayaannya tidak akan pernah dapat ia temukan.

Namun tak lama setelah itu, dia memulai pencarian sendiri dan masih percaya bahwa ada harapan bahwa harddisk tersebut dapat dijangkau dan dibaca dalam kondisi yang mungkin sudah rusak.

Sebagai upaya terakhir, Howell kini telah merekrut penduduk kota setempat untuk bergabung dalam perburuan, dengan janji imbalan beberapa juta dollar jika pencarian berhasil.

Kemungkinan untuk menemukan harddisk ini cukup kecil, ditambah dengan penolakan anggota dewan Newport bagi sukarelawan yang ingin memasuki TPA tersebut.

Dilansir dari CNBC, kerusakan ekologis yang disebabkan oleh penggalian sampah yang terkubur, kurangnya izin untuk mencari sampah, dan ketidakpastian bahwa harddisk ada di sana, membuat dewan tidak akan mengizinkan siapa pun untuk mencari di gundukan sampah tersebut.

Jika Howell tidak berhasil menemukan harddisk tersebut, Bitcoin yang tersimpan di dalamnya akan hilang selamanya.

Dilansir dari IFL Science, seperti kebanyakan crypto, Bitcoin tidak dapat dilacak dan Anda tidak dapat mencadangkan wallet Anda, terlebih pada masa-masa awal penambangan Bitcoin.

Hal tersebut telah membuat skenario yang buruk bagi orang-orang yang kehilangan hard drive fisik kriptonya, atau yang lupa pada kata sandi mereka.

(lnn/fjr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *