Klaim Mengejutkan dari Pejabat Iran soal Rudal buat Gempur Israel
Jakarta, Indonesia —
Seorang pejabat Iran mengungkapkan klaim mengejutkan mengenai postur pertahanan Iran dalam melawan Israel.
Pejabat itu menyebut hingga kini Iran belum mengeluarkan senjata utamanya dalam perang dengan Israel.
Seorang pejabat senior Iran sekaligus mantan komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mohsen Rezaei, mengatakan pada Minggu (15/6) bahwa negaranya sejauh ini baru hanya menggunakan senjata generasi tua dalam menanggapi agresi Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iran belum menggunakan senjata sesungguhnya dalam perang ini.
“Kami belum menggunakan hulu ledak yang lebih kuat,” katanya, mengenai keputusan Iran menggunakan rudal dengan hulu ledak seberat 1,5 ton terhadap Israel.
Sejak meluncurkan serangan balasan ke Israel pada Jumat (13/6), Teheran diketahui mengerahkan roket-roket dan rudal balistik ke sejumlah wilayah Israel. Sebagian rudal itu bahkan telah sukses menembus sistem pertahanan kebanggaan Israel, Iron Dome.
Menurut Rezaei, “kejutan besar” oleh Iran belum terungkap sejauh ini. Ia pun menekankan bahwa apa yang menanti Israel adalah sesuatu yang “lebih besar dan jauh lebih parah.”
“Perang akan berlanjut sampai kekalahan total entitas pendudukan [Israel],” kata Rezaei, seperti dikutip Al Mayadeen.
Perang tiga pekan
Dalam kesempatan yang sama, Rezaei juga memperkirakan bahwa konfrontasi Israel-Iran kemungkinan dapat berlangsung selama beberapa pekan.
Sejalan dengan itu, ia memperingatkan bahwa negara-negara Barat mestinya tak lagi mendukung Israel jika tak ingin perang ini meluas.
“Jika Amerika Serikat dan Eropa tidak menghentikan dukungan langsung mereka untuk Israel, medan perang akan meluas dan kami akan terpaksa masuk ke fase konfrontasi berikutnya,” ucapnya.
“Kami memiliki taktik yang bahkan belum digunakan,” lanjut Rezaei.
Menurut IOF, sebelum meluncurkan Operasi True Promise 3, Iran diperkirakan memiliki hingga 2.000 rudal yang mampu mencapai Israel. Dalam beberapa tahun terakhir, Teheran diyakini telah meningkatkan produksi rudal-rudalnya secara dramatis.
“Kami memahami mereka memiliki rencana untuk meningkatkan jumlah itu secara dramatis menjadi 8.000 rudal dalam waktu dekat,” kata Letnan Kolonel Shoshani pada Minggu, seperti dilansir The Telegraph.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat menyampaikan bahwa Iran saat ini bertujuan memproduksi 300 rudal setiap bulan. Dengan demikian, gudang senjata Iran diperkirakan akan dihuni oleh 20.000 rudal dalam waktu enam tahun.
Berdasarkan proyeksi ini serta tempo peluncuran saat ini, kepala eksekutif risiko geopolitik Sibylline, Justin Crump, memperkirakan bahwa Iran akan menghabiskan stok rudalnya dalam waktu sekitar tiga pekan jika terus mempertahankan skala serangannya saat ini.
(blq/dna)