Koalisi AS Resmi Setop Gempur ISIS di Irak usai 7 Tahun



Jakarta, Indonesia —

Koalisi yang dipimpin Amerika Serikat resmi mengakhiri misi tempur melawan kelompok ekstremis ISIS di Irak pada hari ini, Kamis (9/12), setelah tujuh tahun beroperasi.

“Kami secara resmi mengumumkan pasukan koalisi dalam misi tempur berakhir,” kata Penasihat Keamanan Nasional Irak, Qassem al-Aaraji, seperti dikutip AFP, Kamis (9/12).

Ia kemudian berujar, “Hubungan dengan koalisi internasional berlanjut di arena pelatihan, penyuluhan, dan peningkatan kapasitas (pasukan Irak).”

Koalisi AS di Irak mulai aktif menggempur ISIS pada Agustus 2014, tak lama setelah kelompok militan itu menunjukkan taringnya.

Dengan keputusan terbaru ini, sekitar 2.500 tentara AS dan 1.000 pasukan koalisi masih akan tetap berada di Irak, tapi dengan fokus pelatihan.

Perubahan misi tersebut pertama kali diumumkan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada Juli lalu. Pasukan itu sendiri sudah bertindak sebagai penasihat dan pelatih militer di Irak sejak pertengahan 2020.

Pejabat media Kementerian Dalam Negeri Irak, Jenderal Saad Maan, berkata, “Koalisi itu akan sepenuhnya menyelesaikan transisi ke misi non-tempur sebelum akhir tahun.”

Pernyataan itu muncul usai pertemuan antara pasukan koalisi AS dan komandan operasi gabungan pasukan keamanan Irak.

Belakangan, Irak juga terus ditekan sejumlah kelompok politik pro-Iran yang menuntut agar semua pasukan AS meninggalkan negara itu.

Di jejaring sosial, kelompok-kelompok yang dekat dengan faksi pro-Iran juga mengeluarkan ancaman dan mengingatkan Washington soal tenggat waktu penarikan pasukan, yang disebut jatuh pada 31 Desember.

Di tengah desakan ini, puluhan roket dan drone menargetkan pasukan Amerika di Irak dalam beberapa bulan terakhir,

Sejauh ini, tak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab akan serangan tersebut. Meski demikian, AS tetap menyalahkan faksi pro-Iran.

(isa/has)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *