Kontak Tembak dengan KKB untuk Lindungi Diri, Bukan Memerangi



Jakarta, Indonesia —

Polri mengatakan rentetan kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), di Papua, beberapa hari terakhir, terjadi lantaran aparat diserang terlebih dahulu.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes AHmad Ramadhan mengatakan bahwa mengedepankan upaya preemtif dan preventif dalam bertugas di Bumi Cenderawasih.

“Kontak senjata yang terjadi aparat kepolisian itu posisinya diserang, tentu terjadinya kontak tembak karena situasi aparat kita,” kata Ramadhan kepada wartawan, Jumat (17/12).

Ia menuturkan bahwa Polri bertugas di wilayah Papua bukan untuk memerangi KKB. Namun demikian, apabila terjadi serangan yang diberikan maka kepolisian perlu untuk melindungi diri.

“Kontak tembak itu sebagai wujud perlindungan diri. Bukan untuk menyerang, anggota kami tidak menyerang,” jelasnya.

Namun demikian, pihaknya akan memproses KKB dengan hukum, bukan dengan memerangi.

“Tentu prosesnya adalah proses sesuai dengan perbuatan atau tindak pidana yang dilakukan, bukan diperangi bukan,” tambahnya.

Sebagai informasi, kontak senjata di wilayah Papua sempat memuncak kembali dalam sebulan terakhir. Di wilayah Pegunungan Bintang, kontak senjata sempat terjadi dua hari berturut-turut pada 13 dan 14 Desember.

Kala itu, KKB disebut menembaki Pos Brimob di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang dari jarak dekat. Penembakan itu diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Lamek Taplo.

Keesokan harinya, terjadi aksi pembakaran Gedung SPMN di Distrik Serambakon. Hal tersebut memicu kontak tembak antara KKB dengan aparat kepolisian di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPPB-OPM) mengakui bahwa pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan ke pos pengamanan di kawasan Serambakon itu.

(mjo/arh)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *